Lihat ke Halaman Asli

Miris, Alih Fungsi Mall Menjadi Pasar Tradisional di Zaman Modern

Diperbarui: 5 April 2024   11:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gedung Mall Rancaekek Trade Center (RTC), Sumber : foursquare.com

2 April 2024 Pengetahuan Lingkungan

Dwi Prafitaningtias 1237040052

Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

                 Dalam perkembangan dunia, kita mengenal adanya perubahan dunia yang dulunya kuno menjadi modern, artinya setiap manusia selama hidup pasti mengalami yang namanya perubahan. Adapun perubahan dapat berupa pengaruhnya terbatas maupun luas, perubahan dapat mengenai ekonomi, norma sosial, interaksi sosial dan lain sebagainya. Adapun perubahan yang terjadi pada masyarakat merupakan gejala yang normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat ke bagian-bagian dunia lain berkat adanya faktor-faktor sosial ekonomi yang didukung teknologi.

               Seiring dengan perubahan zaman dan pengaruh modernisasi maka dilakukan pembangunan yang sengaja dilakukan untuk memperbaiki kondisi masyarakat pada suatu daerah dengan berbagai perencanaan dalam berbagai aspek kehidupan. Pada hakikatnya pembangunan bertujuan untuk meningkatkan 3 kesejahteraan masyarakat dengan membangun berbagai sarana dan aset penunjang dalam kehidupan bermasyarakat. Pembangunan perekonomian yang ditandai dengan meningkatnya pendapatan perkapita, menurunnya tingkat pengangguran menunjukkan kemajuan pembangunan di Indonesia yang patut untuk dibanggakan.


Gedung Mall Rancaekek Trade Center (RTC), Sumber : foursquare.com

                    Adanya pusat perbelanjaan bagi sebagian masyarakat memang sudah tak asing, terlebih lagi bagi masyarakat modern di era saat ini. Disamping fungsi utamanya sebagai tempat berbelanja, pusat perbelanjaan pada umumnya menyediakan sarana hiburan dalam misinya menawarkan suasana yang kondusif bagi para pengunjung untuk mengabiskan waktunya dengan bersantai. Keberadaan mall rancaekek trade center (RTC) merupakan salah satu dari berbagai sumber peningkatan perekonomian daerah kabupaten bandung, khususnya terhadap perekonmian masyarakat kecamatan rancaekek. Dimana masyarakat rancaekek menggantungkan hidup sebagai pedagang. Selain itu, kondisi mall rancaekek trade center ini dinilai menimbulkan banyak permasalahan dari aspek sewa kios yang mahal, transportasi kemacetan, keindahan, dan kelestarian lingkung an.

                   Jika sekilas melihat kembali pada awal berdirinya mall rancaekek trade center (RTC) di tahun 2011 memang dapat dikatakan berjalan dengan cukup baik. Lingkungan  di sekitar mall terasa sejuk dikarenakan banyak ditanam pohon walaupun lokasi tempat berdirinya mall berada di pinggir jalan Rancaekek-Majalaya, pengelolaan sampah sangat terkordinir dengan baik sehingga jika dilihat dari luar akan menarik masyarakat untuk masuk ke dalam mall.

                  Namun sayangnya keadaan seperti ini tidak berlangung lama, karena sekitar di tahun 2017 satu persatu toko di dalam mall mulai tutup. Awal mulanya karena banyak dari pedagang yang merasa dirugikan dengan adanya mall ini, baik dari faktor lapak mereka yang menyempit maupun uang sewa yang di tarif cukup tinggi walaupun hanya berjualan di depan bangunan mall. Selain mengurangi nilai estetik mall tersebut, dampaknya dirasakan juga pada berkurangnya transaki di dalam mall.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline