Lihat ke Halaman Asli

dwita setyowati

121811433090

Perkembangan Ekonomi Global dalam Film "Treasure Seekers The Silk Road"

Diperbarui: 8 Maret 2021   12:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peta: Kawasan yang dilalui jalur sutra baru(Foto : srenshoot pribadi)

Treasure seekers : the silk road merupakan sebuah film sejarah yang menceritakan tentang perjalanan Marcopolo dan Sven Hadean yang menjelajah jalur sutra untuk mengetahui sebuah negeri yang membuat  kain sutra. Penjelajahan kedua Tokoh tersebut memberikan gambaran bagaimana keadaan jalur sutra pada sebelum menjadi gurun Taklamakan. Film ini sebagian besar menayangkan wawanncara terhadap berbagai ahli sejarah untuk menjelaskan perjalanan Marcopolo. 

Sepanjang Perjalanan Marcopolo dalam melintasi jalur sutra banyak melewati berbagai aktivitas ekonomi seperti melewati berbagai Negara yang di berbagai Negara yang dilewati tersebut ada perdagangan antar kota. Marcopolo melihat emas, buah-buahan, sayur-sayuran, dan hewan yang diperdagangkan di sebuah pasar. Dalam perjalanannya di Persia Marcopolo pernah dirampok oleh perompak yang tidak hanya sekedar merampok tapi juga membunuh. 

Dalam kejadian tersebut Marcopolo sangat beruntung tidak terbunuh sehingga bisa melanjutkan perjalanannya. Setelah melewati Negara Afganistan Marcopolo harus melewati sebuah gunung. Marcopolo beristirahat di desa local dan di desa tersebut Marcopolo menginap pada salah satu rumah warga yang sangat menjamunya di timur ada kebudayaan yang menjamu sebuah tamu itu adalah istri pemilik rumah atu sang tuan rumah memberikan istrinya kepada tamu untuk melayani tamu tersebut. 

Perjalanan Marcopolo sangatlah panjang setelah melewati gunung Marcopolo harus melewati jalan jalur sutra tua yang pada saat itu telah berubah menjadi gurun pasir yang sangat luas bernama gurun Taklamakan. 

Di gurun tersebut merupakan tantangan terberat yang harus dilalui karena di sana tidak ada air, suhu sangat panas, dan sejauh mata memandang yang terlihat hanyalah pasir. Setelah melewati berbagai tantangan dan hampir tewas Marcopolo akhirnya sampai ke cina. Di salah satu  kerajaan cina di nasti Yuan yaitu kerajaan mongol. Setibanya disana Marcopolo kagum akan sungai yangze yang sangat indah. Marcoplo juga bercerita tentang hewan yang menunduk kepada raja yang itu tidak masuk akal bagi orang-orang. Marcopolo dijamu dengan baik dan dihormati sebagai tamu. 

Marcopolo menceritakan tentang budaya, politik, dan keadaan alam negeri yang dilihatnya di kerajaan cina. Marcopolo ingin mengembalikan hubungan dagang antara Barat dan Timur, namun keinginan Marcopolo tak tercapai karena adanya perang saudara di kerajaan tersebut yang tidak memungkinkan untuk mengadakan perdagangan. Kemudian Marcopolo kembali ke negaranya. 

Penjelajah jalur sutra yang ke dua pada film ini adalah Sven Hadean. Sven Hadean mempunyai impian menjelajah dunia yang di kagumi banyak orang seperti penjelajah yang disambut banyak orang seperti layaknya seorang pahlawan yang dilihatnya waktu berumur 15 tahun. Setelah Sven dewasa dan mempunyai banyak wawasan dia merupakan murid geografi yang sangat pintar. Sven Hadean terinspirasi untuk mengetahui bagaimana pernyataan dunia tentang Asia Tengah itu pernah dijelajah benar atau tidak. 

Kemudian Sven memutuskan untuk menjelajah jalur sutra agar dia menemukan jawaban mengapa sekarang Asia Tengah tidak dijelajah lagi. Sven melakukan perjalanan seperti Marcopolo namun memiliki tujuan dan keinginan yang berbeda. Sven melakukan perjalanan menjelajahi jalur sutra melewati berbagai Negara dan tentunya melewati gurun pasir Taklamakan. Sebelum melakukan perjalanannya di gurun Taklamakan sven menerima surat dari kekasihnya yang mengabari bahwa kekasihnya akan bertunangan dengan orang lain. Menerima kabar tersebut Sven kecewa dan patah hati. 

Patah hati itu tidak membuat Sven mundur tentang impiannya untuk menjelajahi jalur sutra. Sven justru lebih bersemangat untuk melewati gurun Taklaman. Di gurun persediaan air tim Sven sangat sedikit dan cuaca di sana sangatlah panas dan dingin karena pada saat itu musim semi. Dengan perbekalan yang sangat menipis Sven pada hari ke 20 satu persatu orang dari timnya meninggal karena dehidrasi. Tinggallah Sven sendiri karena semua timnya sudah tidak ada namun dia tidak menyerah untuk hidup. Setelah beberapa lama merangkak di pasir Hadean akhirnya menemukan sungai Coltan. 

Dia tidak percaya bahwa dia bisa selamat sendiri. Enam bulan setelah bencana Hadean kembali ke gurun Taklamakan untuk lebih bertekad menemukan jejak ketenaran seperti impiannya. Suatu malam ada penduduk asli yang membawa beberapa ukiran kayu yang ia temukan di gurun. Objek yang misterius itu mungkin akan mambawanya ke peradaban yang hilang terkubur di bawah pasir. Terlepas dari  kemalanganya saat musim semi kemarin dia merasa tertarik ke Negara misterius di bawah pasir abadi. Penjelajahannya sangat sulit, botol airnya diisi penuh dengan air dan berangkat ke gurun saat musim dingin. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline