Lihat ke Halaman Asli

Dedi Dwitagama

Pengamat Pendidikan

Bekerja dengan Nama Asli atau Nama Samaran

Diperbarui: 9 Juni 2024   17:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Saya kenal dengan tukang permak jeans langganan yang biasa memendekkan celana, mengecilkan baju atau apa saja yang perlu menggunakan mesin jahit, namanya "Bejo".

Suatu ketika saya mendadak perlu Mas Bejo tapi tak bisa di telepon dan tiba-tiba ada tukang permak jean lainnya yang lewat kediaman saya, darinya ternyata saya tahu bliau tinggal satu desa dengan Mas Bejo dan nama aslinya bukan Bejo.

Apakah Bejo senang dikenal dengan nama Bejo ketika bekerja oleh orang-orang Jakarta dan dikenal dengan nama lain oleh orang-orang sedesanya

Ada juga orang-orang berbagai profesi yang terkenal dengan nama samaran (nama kw) dibanding nama aslinya, bahkan ada yang hingga ke pengadilan untuk meresmikan nama kw menjadi satu melengkapi nama aslinya.

Eh, kenapa juga tetiba saya menulis nama asli atau kw?.

Ceritanya beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan jumpa dengan aktifis pendidikan se Indonesia dan saya bertanya kepada mereka siapa guru atau dosen idola mereka yang akan mereka kenang selama hidupnya.

Ternyata beberapa nama-nama hebat yang mereka sebut tak terlacak oleh mesin pencari terhebat di dunia.

Saya bercanda tapi serius, saya bilang mungkin mereka tak produktif di internet atau mereka sering gunakan nama samaran atau kw hingga ketika nama asli atau orinya dicari di google jadi tak ada, kamu sudah googling namamu?.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline