Lihat ke Halaman Asli

Polusi Jakarta dan Transportasi Murah

Diperbarui: 20 Agustus 2023   07:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: www.gridoto.com

Perbaikan sistem transportasi massal di Jakarta sudah dan terus dilakukan tetapi belum mampu memenuhi kebutuhan angkutan umum rakyatnya. Faktor utama yang harus dilakukan pemerintah mestinya memperbaiki sistem transportasi massal yang nyaman, murah, tepat waktu dan aman.

Beberapa hari terakhir Jakarta dikabarkan punya tingkat polusi udara yang tinggi, kesehatan kita terancam.

Saya generasi yang lahir awal tahun enam puluhan merasakan betapa sesak, panas, pengap, naik bis metro mini, ditambah lagi pegal leher ketika harus berdiri di dalam bis yang tingginya tak seberapa. Kerigat bercucuran di bawah terik matahari Jakarta jadi teman pulang sekolah sudah sangat biasa karena tak ada pilihan transportasi lain yang tersedia sesuai jangkauan ongkos ke sekolah dari orangtua.

Armada berwarna orange itu pernah jadi raja jalanan Jakarta dan penguasa semua terminal bis di Jakarta, hampir semua pelosok Jakarta ada rutenya.

Foto di atas ketika jam-jam berangkat atau pulang sekolah, anak-anak muda berseragam bergerak pada waktu yang bersamaan menimbulkan penumpukkan di halte-halte atau terminal dan karena keterbatasan bis metro mini maka jadilah penampakan ikan sarden di dalam kaleng orange hingga tumpah ruah ke luar bahkan ke atap bis macam foto di atas.

Polusi akibat banyaknya kendaraan di Jakarta bisa diatasi dengan penyediaan aalat transportasi massal yang baik. Jakarta butuh transportasi umum yang efisien, berkelanjutan, terjangkau, aman, nyaman, dan ramah lingkungan.

Masyarakat perlu alternatif moda transportasi yang saling terhubung hingga ke lokasi tempat tinggal dan tempat melakukan aktifitas secara cepat dan tepat waktu dengan frekuensi keberangkatan atau kedatangan yang banyak, ditambah lagi dengan kebersihan dan kenyamanan bisa serta halte atau terminal yang terpelihara.

Three in One

Kebijakan pemerintah yang mengharuskan satu mobil harus berisi penumpang minimal tiga orang ketika melewati jalan-jalan protokol di Jakarta ternyata tak bisa mengurangi jumlah mobil yang lalu lalang di Jakarta karena banyak orang yang mencari penghasilan dengan menyediakan jasa menjadi joki yang naik mobil orang yang sendirian di mobil di posisi sebelum jalur three in one dan turun setelah melewati jalur.

Dampaknya, banyak orang yang menjajakan jasanya di banyak sudut jalan-jalan Jakarta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline