Kondisi lalu lintas di Jakarta kembali ke habitat aslinya, macet berkepanjangan, udara Jakarta kembali dipenuhi oleh asap polusi, pusat perbelanjaan dan perkantoran sudah mulai dibuka dengan berbagai protokol yang harus dijalani dengan harapan ekonomi negara kembali bergeliat, rakyat diharapkan kembali bekerja dan menerima penghasilan untuk menghidupi keluarga, tetapi apa yang terjadi dengan pandemi di negeri ini?.
Dalam minggu terakhir kasusnya meningkat cukup drastis dari seminggu sebelumnya. Seminggu sebelumnya adalah 1.880 kasus menjadi 2.679.
Sumber penyebaran dari tempat berkumpulnya banyak orang seperti pasar dan perkantoran. Barangkali karena fakta di lapangan yang demikian pemerintah belum memutuskan pembukaan kembali pembelajaran di sekolah.
Proses pembelajaran di sekolah dilakukan secara PJJ, Pembelajaran Jarak Jauh karena murid-murid dan guru harus berada di rumah, prose belajar dilakukan melalui berbagai cara yang mengandalkan akses internet.
Secara masif komentar tentang PJJ memenuhi ruang publik, dari mulai akses internet yang belum bisa mencapai seluruh pelosok negeri, keterbatasan penduduk negeri dalam bidang ekonomi yang tak bisa memiliki gawai cerdas, tak punya dana yang cukup untuk membeli paket data, yang berujung penilaian bahwa PJJ tak efektif selama pandemi.
Pendidikan yang baik mengharuskan murid-murid datang ke sekolah, bahkan menginap di sekolah agar tak cuma akal yang diasah tetapi karakter anak negeri juga dibangun utnutk menjadi generasi penerus masa depan yang lebih baik dari pendahulunya.
Situasi pandemi mebuat PJJ berubah menjadi Pendidikan Jula Juli, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Jula Juli berarti syair yang dilagukan ketika pertunjukan ludruk dimulai.
PJJ adalah proses pendidikan sebagai pengantar di awal tahun ajaran karena situasi pandemi, banyak ahli kesehatan yang bisa diminta advis tentang kapan tepatnya sekolah bisa dibuka lagi. Termasuk mempertegas penerapan protokol kesehatan untuk bisa mempercepat penyelesaian pandemi ini berlalu dari negeri tercinta.
Selamat menikmati syair lagu bersama anak-anak anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H