Hari ini (11/6) tiga puluh sembilan tahun yang lalu Bob Marley berpulang, karya musiknya masih enak didengar hingga kini, Bob putus sekolah dan bermusik sejak berusia 14 tahun, gaya musiknya mengusung musik lokal Jamaika walau dipentaskan dimana-mana. Musik Reggae menyebar ke seluruh dunia termasuk di Indonesia dan komunitasnya masih terus eksis hingga kini.
Bob menggunakan Bahasa Inggris karena ingin menembus pasar dunia melalu Amerika dan Eropa, dari sisi gaya musik bisa diterima dan agar komunikasi bisa lebih lancar, lirik lagu menggunakan Bahasa Inggris.
Didi Kempot punya kemiripan dalam berkaris seperti Bob Marley, konsisten mengusung warna musik campur sari Didi Kempot terus memproduksi lagu hingga berjumlah sekitar delapan ratus lagu. Didi Kempot juga konsisten selalu berbahasa Jawa di setiap kesempatan tampil, mungkin beliau yakin jumlah orang Jawa atau keturunan Jawa sangat banyak di Indonesia sehingga Didi yakin musiknya bakal diterima penonton.
Konsistensi bermusik keduanya membuat penggemarnya sangat banyak, reggae digemari di seluruh dunia, campur sari digemari di seluruh Indonesia, ada juga warga negara asing yang menggemari lagu-lagu Didi Kempot, sayang Didi belum sempat tour keliling dunia seperti Bob Marley ... terima kasih telah membuat dunia jadi bergembira dengan karya kalian, apakah disana mereka ngejam?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H