Saat membuat judul posting ini, saya ingat masa-masa kuliah sering membuat makalah memakai kata "peran", padahal yang ada di hati ini gemes, grrgetan, ternyata warga negeri ini sangat memuliakan birokrasi.
Seperti anggota DPRD Kabupaten Blora yang menolak diperiksa Corona beralasan petugas kesehatan tak membawa surat tugas, adalagi kepala dinas pendidikan Kabupaten Tegal yang mewajibkan guru-guru di Tegal melakukan home visit ke rumah siswa, memuliakan birokrasi.
Di negeri yang jauh sana, rakyat hanya boleh ke luar rumah untuk keperluan ke dokter, membeli obat dan membeli makanan. Di negeri ini rakyat ditugaskan ke luar rumah untuk visitasi ke rumah siswa, piket di sekolah, menerima tamu dari dinas yang akan melakukan monitoring. Mungkin di negeri yang jauh itu tak ada birokrasi?
Dia fikir, seragam guru-guru bisa jadi alat pelindung diri menghadapi virus corona.
Dia fikir, guru-guru kuat tak bakalan tertular virus corona.
Dia fikir, guru-guru telah berhasil mendidik virus corona untuk menghormati guru dan tidak menularinya.
Dia fikir, guru-guru punya rumus-rumus yang telah berhasil menjinakkan virus corona dan tidak menularinya.
Dia fikir, guru-guru punya perisai menangkal virus corona.
Dia fikir, guru-guru sudah dikenal baik oleh virus corona yang dulu menjadi siswanya.
Dia fikir, guru-guru tak bakal protes atau menggugat ke pengadilan jika terinfeksi virus corona.
Dia fikir apa sih?