Lihat ke Halaman Asli

Pewayangan di Indonesia

Diperbarui: 19 Desember 2023   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber penulis 

Mungkin kita tidak asing lagi dengan kesenian khas Indonesia yaitu, Wayang. Wayang sendiri berasal dari bahasa Jawa "wewayangan" yang berarti bayangan. Dikatakan sebagai wayang atau wewayangan karena pada zaman dulu untuk melihat wayang, penonton berada di belakang layar yang di sebut kelir. 

Pertunjukan wayang di mainkan oleh seorang dalang, dalang memainkan wayang yang diterangi oleh lampu sehingga menimbulkan bayangan yang menempel pada kelir pertunjukan dengan menggerak gerakkan wayang kesana kemari. Kelir pertunjukan terbuat dari kain putih yang membentang membatasi antara penonton dan dalang. 

Penonton tidak dapat melihat sang dalang, melainkan hanya bisa menyaksikan bayangan wayang, seolah-olah bayangan wayang yang menempel pada kelir adalah manusia yang hidup. Selain dalang, ada juga niyaga seorang penabuh gamelan yang membantu dalang untuk mengiringi pertunjukan wayang. Terakhir ada waranangga, wanita pelantu tembang-tembang atau lagu dalam pertunjukan wayang. 

Dalam perkembangan nya wayang berkembang sangat pesat dari zaman ke zaman, wayang mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan kebudayaan masyarakat. 

Di indonesia sendiri ada banyak jenis wayang, dan ada 5 jenis wayang yang paling populer di indonesia, yaitu : 

1. Wayang Kulit 

Banyak orang pendapat yang mengatakan bahwa wayang kulit merupakan ciptaan asli Indonesia khususnya Jawa. Wayang kulit awalnya berfungsi sebagai media untuk menghormati arwah nenek moyang. Seiring perkembangan zaman, wayang kulit kemudian mengalami pelebaran fungsi sebagai media hiburan, media penyebaran agama, hingga media propaganda politik.

2. Wayang Golek 

Wayang golek merupakan pertunjukan wayang dari boneka kayu yang dibuat dengan diukir dan diwarnai sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk orang. Bagian kepala, badan, dan lengan wayang golek dihubungkan dengan sebatang kayu kecil bulat biasa disebut sebagai tuding atau gagang. Pertunjukan wayang golek biasanya difungsikan sebagai media untuk bercerita, edukasi, dakwah, maupun hiburan yang lakonnya didasarkan pada kisah sejarah Jawa, Mahabharata, Ramayana, maupun kehidupan sehari-hari masyarakat.

3. Wayang Potehi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline