Pendidikan sejatinya mampu untuk menumbuhkan kemauan generasi bangsa untuk menggali berbagai potensi serta mengembangkannya secara optimal. Saat ini, pendidikan Islam sebagai bagian dari system pendidikan nasional, kini sedang dihadapkan pada tantangan baru sebagai konsekuensi dari dinamika zaman yang disebut era globalisasi. Saat ini ada banyak sekali tantangan-tantangan pendidikan Islam di Era Globalisasi yang sedang dihadapi. Tantangan[1]tantangan tersebut tentunya tidak bisa dihadapi menggunakan strategi lama. Hal ini menuntut para pemikir dan praktisi pendidikan untuk menemukan strategi pendidikan islam yang tepat untuk menghadapi kehidupan di era globalisasi.
Era Globalisasi
Globalisasi adalah suatu fenomena dalam peradaban manusia, yang dimana manusia terus bergerak dalam masyarakat global dan masuk ke dalam proses manusia global tersebut (Wabaa, M. Laloma, A. Londa, 2019). Globalisasi merupakan sebuah tanda perubahan besar, yang dimana seluruh masyarakat dunia ini merupakan masyarakat transisi (Istiarsono, 2016). Globalisasi ini sangat berpengaruh terhadap segala aspek kehidupan, terutama dunia pendidikan.
Perkembangan dunia pendidikan saat ini sangat berpengaruh pada globalisasi pendidikan yang dimana ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat berkembang pesat(Salim & Sari, 2014). Pendidikan merupakan bagian dari era globalisasi, penyebarannya dapat dilihat dari gagasan, pembaharuan, dan inovasi dalam struktur, isi dan metode pendidikan. Dalam pendidikan islam pun globalisasi dapat mempengaruhi terutama dengan adanya banyak pendapat dan sikap dalam memahami globalisasi ini Globalisasi selalu dihubungkan dengan modernisasi dan modernism. Para pakar budaya telah mengatakan bahwa ciri khasi modernisasi dan manusia modern ini adalah tingkat berfikir, IPTEK, dan sikap manusia terhadap penggunaan waktu dan penghargaan terhadap karya manusia (Dacholfany, 2015).
Maka dari itu, dalam menuju era globalisasi ini, Indonesia harus melakukan suatu reformasi khususnya dalam dunia pendidikan, dengan menciptakan tekanan sistem pendidikan yang lebih komprehensif dan fleksibel, sehingga seluruh lulusan masyarakat dapat berfungsi dengan baik (Hidayat, 2015).
Tantangan Pendidikan Islam
Menurut (Hidayat, 2015) terdapat berbagai isu kontemporer mengenai pendidikan islam, diantaranya (a) Politik pemerintah terhadap pendidikan islam di Indonesia. Politik pendidikan tidak dapat dilepaskan dari politik pemerintah yang diterapkan di suatu negara, yang dimana di dalamnya terkandung suatu kebijakankebijakan yang baik secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh dengan pendidikan.
(b) Kurangnya jam pelajaran agama di sekolah-sekolah. Masalah yang sering ditemukan oleh para pengamat pendidikan islam adalah adanya kurangna jam pelajaran agama di sekolah baik di sekolah dasar, umum, sekolah menengah umum, maupun yang lain. Masalah tersebut disebabkan kurangnya para pelajar dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan pelajaran agama. Sebagai akibat dari hal tersebut, para pelajar tidak memiliki bekal untuk membentengi dirinya dari berbagai pengaruh negatif akibat globalisasi.
(c) Quantum Teaching dalam perspektif pendidikan islam. Quantum teaching adalah badan ilmu pengetahuan dan metodologi yang digunakan dalam rancangan, penyajian, dan fasilitas super camp. Quantum teaching merangkai paling baik menjadi sebuah paket multisensory, multi kecerdasan dan kompatibel dengan otak, yang pada akhirnya akan menaikkan kemampuan guru untuk menanamkan kemampuan murid untuk berprestasi.
(d) Peranan pendidikan islam dalam menumbuhkan kecerdasan emosional. Dunia pendidikan saat ini sering dibanjiri kritik oleh masyarakat dikarenakan adanya beberapa pelajar dan lulusan dari sekolah tersebut menunjukkan sikap yang tidak terpuji. Penyebabnya adalah karena dunia pendidikan selama ini hanya membina kecerdasan intelektual, wawasan dan keterampilan semata tanpa diimbangi dengan membina kecerdasan emosi. Allah SWT telah menanugerahi manusia akal dan pikiran, untuk mengetahui apa yang sudah diciptakan oleh-Nya. Allah SWT menjamin orang yang mau memperdalam ilmunya adalah termasuk orang-orang mukmin, yang percaya kepada Allah. Sesungguhnya, manusia yang ingin mengembangkan dan memperdalam ilmu akan diberikan pahala yang besar oleh Allah.
Menurut A Malik Fadjar dalam (Idris, 2018) terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi tantangan pendidikan Islam, yaitu : 1) membebaskan akal pelajar dari semua kekangan; 2) membangkitkan indra dan perasaan pelajar sebagai pintu untuk berfikir dalam membangun peradaban islam dan; 3) membekali berbagai macam ilmu pengetahuan yang dapat membersihkan akal dan meninggikan derajat peserta didik.
Pendidikan Islam dalam Menghadapi Era Globalisasi
Pendidikan memiliki keterkaitan yang kuat dengan era globalisasi. Pendidikan Islam merupakan agen peradaban dan perubahan sosial yang berada dalam lingkaran modernisasi untuk mampu melakukan perannya secara dinamis dan produktif (Hidayat, 2015). Keberadaan pendidikan islam tidak hanya berperan untuk membentengi diri dari hal -- hal yang dianggap negatif modernisasi di era globalisasi. Tetapi juga bagaimana nilai -- nilai moral yang telah ditanamkan melalui pendidikan islam dapat memainkan perannya secara aktif sebagai pendukung yang memiliki kekuatan untuk menghadapi tekanan yang terjadi dari berbagai faktor diantaranya latar belakang sosial budaya, kebodohan, ekonomi dan kemiskinan ditengah perputaran sosial yang begitu cepat (Mahsun, 2013).