Lihat ke Halaman Asli

Diplomasi dan Kebijakan Politik Muawwiyah

Diperbarui: 24 Juni 2021   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengetahui Diplomasi dan Kebijakan Politik Muawwiyah (unsplash/abdullah-oguk)

"Muawiyah telah menang atas Ali lewat manipulasi politik, ketangkasan dalam mengeksploitasi kematian Ustman. "

Nama lengkap muawiyah bin abi Sufyan adalah Muawiyah bin Abi Sufyan bin Harb bin Abdul Syam bin Abdul Manaf. Ia dilahirkan di Makkah 15 tahun sebelum hijriyah, kira-kira pada tahun ke-5 sebelum kenabian yaitu tahun 606 M. 

Ia masuk Islam pada saat penaklukan kota makkah pada ahun 8 H ketika usianya 23 tahun, namun menurut pengakuannya sendiri ia masuk islam pada saat peristiwa Yaum al-Qadha yaitu ketika Rasulullah dan para sahabt melakukan Umrah setelah perjanjian Hudaibiyyah.

Ketika itu ia datang menghadap Rasul dan menyatakan bahwa dirinya sebagai umat Islam, tetapi keislammnya itu disembunyikan, hal itu dilakukan karena ia mendapa ancaman dari keluarganya. Ia memiliki gelar Muawiyah I karenanya adalah khalifah pertama dari bani Umayyah dan juru tulis nabi Muhammad. 

Baca juga : Sepak Terjang Diplomasi Muawiyah bin Abi Sufyan dan Awal Dinasti Umayyah

Muawiyah diakui oleh kalangan Sunni sebagai salah seorang sahabat nabi, walaupun keislamannya baru diakui setelah penaklkan Makkah. Namun, kalangan Syiah tidak mengakui Muawiyah sebagai Khalifah dan sahabat nabi karena di anggap telah menyimpang setelah meninggalnya Rasulullah. 

Ia diakui khalifah sejak Hasan bin Ali, ynag selama beberapa bulan menggantikaan ayahnya sebagai khalifah, berbai'at padanya. Dia menjabat menjadi khalifah mulai tahun 661 pada saat umur 58 tahun sampai dengan tahun 680 H.

Muawiyah berasal dari keturunan bani Umawiyah, Muawiyah memiliki nama panggilan atau julukan yaitu Abdurrahman dan Al-Quraisyi al-Umawi al-Makki. Muawiyah adalah seorang laki-laki yang berperawakan tinggi, berkulit putih, dan penuh wibawa, ia adalah seseorang yang sangat mencintai kebersihan. 

Ayahnya adalah Abu Sufyan bin Harb, seorang pembenci nabi Muhammad SAW dan akhirnya masuk Islam dengan terpaksa di ikuti juga dengan istrinya Hindun binti Utbah. Ibunya adalah Hindun binti Utabh, seorang pemakan jantung paman nabi Muhammad karena kebenciannya terhadap Islam dan Nabi Muhammad.

Baca juga : Muawiyah bin Abi Sufyan, Diplomat Hebat dari Islam

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline