Lihat ke Halaman Asli

Cinta Pandangan Pertama

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1302963393458250296

Cinta,

unik,

tak siapapun tahu, bilamana dan pada siapa

perasaan itu akan tumbuh subur dan kadang liar.

*** Perkenalanku dengannya ketika itu, dari posting seorang kawan rasa penasaran membuatku mengikutinya diam-diam. Tiba di gerbang desa, tampak indah pemadangan terhampar di depan mata, sawah yang menghijau dengan padinya, gemericik air di tepian telaga menambah eloknya suasana. Aih, ramai nian orang berkumpul di sana, di sebuah gardu pos ronda berbincang dengan akrabnya, aku malu-malu menyusuri jalan desa, aku jatuh cinta pada atmosfirnya. *** Ku ketuk pintu sebuah rumah berharap sang penghuni membukakan pintunya, memberi tumpangan padaku untuk menetap beberapa saat karena kuyakin kuingin tinggal di sini. Belajar merangkai kata pada ahlinya, belajar memahami diri dan sekitar, yang ternyata indah dan penuh cinta di sekelilingnya.... ***

Rangkaters,

Bukalah pintumu..

Ijinkan aku menitipkan ragaku

yang lelah karena pengembaraan

atas nama pencarian jati diri.

Aku terkesan padamu, dan ingin menjadi bagian hidupmu,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline