Lihat ke Halaman Asli

Yogya Dalam Angan [Menuju KOPDAR]

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Pulang ke kotamu

ada setangkup haru dalam rindu

masih seperti dulu

tiap sudut menyapaku bersahabat

penuh selaksa makna....."

(KLA Project)

Ah, selalu sendu ketika aku mengingat dan menyebut kata "Yogya". Sepertinya aku terseret pusaran waktu, kembali ke masa sepuluh tahun lalu. Masa yang penuh romansa cinta khas anak muda. Ya, karena di sanalah kutemukan pelabuhan hatiku yang pertama. Sebentuk wajah yang pernah mengisi kekosongan hati dengan keceriaan. Meskipun akhirnya menggoreskan setitik duka. Apakah memang selalu seperti ini, kisah cinta pertama? Selalu berhiaskan kata selamat tinggal? Tidakkah ada kata untuk yang pertama dan terakhir kalinya? Ataukah aku yang terlalu tenggelam dalam pesonamu, hingga ketika semua harus berakhir aku sedemikian terluka? Benar kata pujangga first love never dies. Aku tak mampu lupakan ingatan yang tertinggal. Aku tak mampu melarung kemanisan yang terkenang. Aku tak mampu jauh dari bayang masa lalu. Aku terlalu larut dalam angan tentang Yogya dan kenangan cinta dulu. Andai kuharus kembali hadir di kotamu, mampukah kulepas segala beban? Atau aku harus menghindar untuk tetap terkekang dalam kenangan? _________________________________________




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline