Lihat ke Halaman Asli

Dwi Setia Sari

Universitas Ahmad Dahlan

Pelatihan Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik Guna Memberdayakan PKK Nyamplungsari oleh KKN UNNES

Diperbarui: 29 Agustus 2022   12:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber dokumentasi edukasi pengolahan sampah serta pestisida nabati oleh mahasiswa KKN UNNES (Dokpri)

Kabupaten Pemalang -- Sampah seringkali menjadi polemik yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Pengoptimalan pengelolaan sampah menjadi alternatif dalam mengatasi permasalahan tersebut. Melihat urgensi tersebut, mahasiswa KKN UNNES Desa Nyamplungsari melakukan kegiatan edukasi pengolahan sampah organik dan anorganik untuk dimanfaatkan menjadi sesuatu yang memiliki nilai manfaat seperti pembuatan Pupuk Organik Cair (POC), pestisida nabati dan pembuatan pot Tanaman Obat Keluarga (TOGA) serta pemanfaatannya.

Sumber : dokumentasi Ibu PKK saat mengikuti kegiatan Pelatihan di Balai Desa (Dokpri)

Kegiatan ini dilakaksanakan di Balai Desa Nyamplungsari Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang pada (Senin, 1 Agustus 2022) bersamaan dengan diadakannya kegiatan rutinan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan dihadiri oleh sejumah Kader PKK berserta Ibu Kepala Desa Nyamplungsari. Penyuluhan mengenai pengoptimalan pengolahan sampah ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai berbagai jenis sampah dan cara pemanfaatanya.

Edukasi pengolahan sampah yang dilakukan meliputi  pemilahan jenis sampah organik dan anorganik, cara pengolahan sampah meliputi pembuatan pupuk organik cair, pestisida nabati, dan pot TOGA. Dalam pelaksanaannya, ibu-ibu PKK diibatkan secara langsung untuk melihat proses pengolahan limbah.

Sumber : dokumentasi sosisalisasi pemanfaatan TOGA (Dokpri)

Antusias masyarakat terlihat saat kegiatan berlangsung, hal ini dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan karena rasa ingin tahu yang tinggi tentang pengelolaan limbah yang ramah lingkungan. "Menurut saya kegiatan ini sangat menarik untuk dipelajari. Ternyata sampah rumah tangga yang setiap hari kita hasilkan dapat diolah menjadi pupuk dan pestisida yang bermanfaat. Selain itu, saya juga mengetahui tentang bagaimana  cara pemanfaatan tanaman obat yang berbeda." Ujar  Ibu Rosanah salah satu anggota PKK.

Sumber : dokumentasi sosialisasi pengelolaan sampah organik dan anorganik (Dokpri)

Manfaat dari kegiatan ini diantaranya yaitu mengurangi adanya pencemaran tanah, menjaga kebersihan lingkungan desa, mencegah penumpukan sampah di sekitar. Dengan membiasakan kegiatan memilah sampah organik dan anorganik dari rumah, diharapkan masyarakat dapat terberdayakan untuk mengolah sampah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat dan mengurangi volume sampah khusunya di Desa Nyamplungsari.

Kegiatan mengolah sampah akan memiliki dampak yang positif bagi lingkungan. Jika masyarakat mulai membiasakan kegiatan positif ini maka lingkungan sekitar menjadi nyaman dan tetap lestari. Selain itu menjadikan lingkungan lebih sehat karena pupuk yang dihasilkan oleh sampah organik dari rumah tangga. Permasalahan sampah dapat teratasi jika masyarakat tahu cara mengolahnya dengan tepat dan memiliki kesadaran yang tinggi untuk menciptakan lingkungan yang asri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline