bulan purnama angin berjalan tanpa suara
ombak begitu tenang di tengah lautan
di atas kapal besar, elegan perkasa
pangeran bermain pedang, membelah-belah bintang fatamorgana
seorang putri bermata jeli dan putri kecilnya mendampingi
melantunkan kitab suci, lirih membelai-belai sepi
menembus, menyebar-nyebar ke dasar lautan
memecah-mecah kesunyian
surat At takwir di bacakan, pangeran berhenti bermain pedang
terpaku mendengarkan, di atas kapal yang berlayar
tegap menatap langit malam yang bercahaya