Lihat ke Halaman Asli

Dwi Rustanti

Penulis adalah penulis pemula yang mengajar di SDN Pepe-Sedati-Sidoarjo

Bermain Tradisional SDN Pepe

Diperbarui: 18 Juni 2023   16:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar dok pribadi

            Mungkin kita yang lahir di era 1980 kebawah tidak asing dengan berbagai permainan tradisional seperti engklek, dakon, egrang, pate lele, bentengan, bekelan  dan berbagi jenis permainan tradisional lainnya. Tapi bagaimana dengan anak-anak sekarang yang lebih familier dengan game-game yang ada di gadget?. Kecanggihan teknologi menggantikan hampir di segala hal. 

Termasuk kemunculan banyaknya permainan digital yang membuat kecanduan orang yang memainkannya. Tak hanya orang dewasa, anak-anak dengan mudahnya mendapat akses ke teknologi ini. Dampaknya ialah banyak anak yang menghabiskan masa kecilnya di depan layar gadget dan kekurangan waktu bermain di luar bersama teman sebayanya.

            Padahal masa bermain bersama dengan teman sebayanya sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Dengan bermain anak menjadi individu yang kuat, sehat, dan mandiri. Dengan bermain bersama teman sebaya juga akan membantu mereka berkembang secara emosional dan mendukung kreatifitas anak. Bahkan menurut studi yang dipublikasikan oleh American Academy of Pediatrics pada 2018 menunjukkan bahwa kurang bermain bisa mengganggu tumbuh kembang anak.

            Untuk itu SD Negeri Pepe Sedati Sidoarjo mengadakan acara pada hari sabtu, 17 Juni 2023 kemarin yang bertajuk memperkenalkan permainan tradisional. Diawal anak-anak sedikit bingung dengan permainan tradisional ini, namun bapak ibu guru memberi contoh cara mempermainkannya dan mereka sangat antusias untuk bermain permainan tradisioanl seperti gobak sodor, engklek, egrang, permainan tali, egrang batok serta dakon kepada siswa-siswinya. Acara ini bertujuan mengenalkan lebih dekat kepada siswa-siswi SDN Pepe tentang permainan tradisional yang kini mulai terganti dengan permainan digital.

            Kegiatan ini diakhiri dengan makan bersama dengan menu empat sehat lima sempurna. Kegiatan makan bersama ini juga berujuan untuk membiasakan anak makan makanan yang bergizi karena kita tahu bahwa anak-anak sekarang banyak yang lebih suka junk food yang cenderung memilki   nilai gizi rendah dan tinggi lemak, gula, dan garam yang tentunya jika dikosumsi terus menerus akan berakibat buruk bagi kesehatannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline