Saat kecil saya memiliki cita-cita menjadi Insinyur pertanian, karena dari kecil saya memiliki hobI menanam, namun takdir mengantarkanku menjadi seoang guru.
Saat saya masih kecil saya suka menanam berbagai tanaman di halaman rumah dan sampai saat ini saya tetap senang menanam.
Meskipun rumah saya di perumahan yang sempit dan tidak memiliki halaman tapi saya tetap menanam berbagai tanaman yang saya taruh di pot dan kebetulan juga samping rumah saya merupakan tanah kavling yang belum dibangun sehingga dengan izin pemiliknya yang tinggal di luar Jawa.
Saya dan suami memanfaatkan lahan yang tidak seberapa luas tersebut dengan berbagai tanaman. Mulai dari sayuran yang sengaja kami tanam dengan sistem hidroponik seperti selada, sawi, bayam merah, popcoy dan samhong, berbagai tanaman obat kunyit, laos, jahe dan yang lainnya hingga tanaman hias.
Dari hobI saya yang suka menanam saya jarang sekali membeli sayur. Saya biasa masak dengan mengambil sayuran yang saya tanam. Seperti nenek saya dulu yang tinggal di Desa.
Hal ini sangat menyenangkan karena selain segar saya juga tidak menggunakan pestisida dalam menanam sehingga lebih sehat. Saya juga memanfaatkan barang yang tidak terpakai seperti styroform, plastik bekas makanan untuk dijadikan sebagai wadah menanam hydroponik . Hal ini sengaja saya lakukan untuk mengurangi penggunaan sampah yang sulit terurai.
Dengan menanam berbagai tanaman sayur dan obat di sekitar rumah kita juga bisa berbagi dengan tetangga. Bahkan kalau panen agak banyak tukang sayur datang untuk membeli sayuran yang tanam.
Hal ini tentunya dapat menambah pendapatan sampingan saya selain menjadi seorang pendidik. Berkebun biasa saya lakukan disaat waktu luang, disela kesibukan saya menjadi seorang istri, ibu dan pengajar. Ingat hobi bisa menghasilkan uang jika kita lakukan dengan bersungguh-sungguh. Ayo tekuni hobi kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H