Tak Merawat Keseimbangan Hati dan Pikiran..
By. Dwiroso
Semusim kau hamparkan kegelapan
Se-samudera kau siramkan air busuk tipu muslihat
Kau sengaja biarkan suram gelayuti ruang bagi tumbuhnya kewajaran
Aku seret Bagaskara
Ku ajak mencuci mega
Aku rayu rembulan
Untuk cercahi segala gelap
Embun di padang ilalang
Ku teguk untuk dingin kan isi kepala yang membara
Kau terus bentang kan jerat untuk menghijab niat jahatmu
Keculasan demi keculasan kau bungkus dengan juntaian sutera
Kau muntahkan siasat playing victim
Didepan Tuhan pun kau tak peduli
Kau lempar wajah Tuhan dengan setumpuk kepalsuan
Petuah dan peringatan Tuhan meluncur dari mulut penuh jelaga
Hanya sisakan gaung
Bagaskara dan Rembulan
Memeluk semesta
Menadah embun yang hampir kering
Mata keduanya tertutup
Enggan menitikkan cahaya
Aku tertunduk pilu
Berdiri naif dihadapan Tuhan
Maklumi sang Bagaskara tak sudi membasuh kelam
Mungkin karena aku tak serius merawat keseimbangan hati dan pikiran..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H