Lihat ke Halaman Asli

Dwiroso Dwiroso

Karyawan swasta

Tak Merawat Keseimbangan Hati dan Pikiran...

Diperbarui: 6 Februari 2024   19:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak Merawat Keseimbangan Hati dan Pikiran..

By. Dwiroso

Semusim kau hamparkan kegelapan
Se-samudera kau siramkan air busuk tipu muslihat
Kau sengaja biarkan suram gelayuti ruang bagi tumbuhnya kewajaran

Aku seret Bagaskara
Ku ajak mencuci mega
Aku rayu rembulan
Untuk cercahi segala gelap
Embun di padang ilalang
Ku teguk untuk dingin kan isi kepala yang membara

Kau terus bentang kan jerat untuk menghijab niat jahatmu
Keculasan demi keculasan kau bungkus dengan juntaian sutera
Kau muntahkan siasat playing victim

Didepan Tuhan pun kau tak peduli
Kau lempar wajah Tuhan dengan setumpuk kepalsuan

Petuah dan peringatan Tuhan meluncur dari mulut penuh jelaga
Hanya sisakan gaung

Bagaskara dan Rembulan
Memeluk semesta
Menadah embun yang hampir kering
Mata keduanya tertutup
Enggan menitikkan cahaya

Aku tertunduk pilu
Berdiri naif dihadapan Tuhan
Maklumi sang Bagaskara tak sudi membasuh kelam

Mungkin karena aku tak serius merawat keseimbangan hati dan pikiran..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline