Lihat ke Halaman Asli

Dwiroso Dwiroso

Karyawan swasta

Tiga Malam

Diperbarui: 27 Desember 2023   05:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tiga Malam
Karya Dwiroso

Tiga malam
sang bayu terdiam
Rinai terpekur di sela awan
Langit seperti enggan mengundang halilintar...

Tiga malam
Ku pungut kepingan rindu
Dan air mata mengkristal

Didepan mata
Badai mengamuk
Dalam raga puting beliung
Melumat gubug gubug renta
Di tepian anak sungai

Wajah langit meradang
Amarah nya menggelegar
Mencabik ruang
Tangan nya mencakar cakar
Melempar apa saja
Yang berharga sekejap menjadi sampah

Tak kenal ampun
Alam hajar segala yang dibanggakan
Kesombongan atas jerih payah
Hingga semua lenyap tinggal reruntuhan

Tiga hari berlalu
Alam terkapar lelah
Tersungkur
Dekap puing-puing dan rasa kehilangan..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline