Lihat ke Halaman Asli

Dwiroso Dwiroso

Pekerja freelancer

Tembang Cinta

Diperbarui: 27 November 2022   14:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tembang cinta

Karya: Dwiroso

Kedukaan tersirat diwajah bocah itu
Aku ingin bermain
Melepas hasrat anak anak ku
Aku tak sanggup berfikir
Ada apa dengan negeri ini

Mana teman kanak kanakku
Aku hanya melihat mereka berbaring
Aku ingin bangun kan mereka
Tapi mereka tak mau bangun
Apakah mereka mati

Bocah sekecil itu harus berkarib dengan kematian dan penderitaan

Langkah kakinya melintasi beberapa tubuh tak bernyawa
Dengan wajah dingin ia menatap tubuh tubuh itu

Serbuk mesiu dan debu membedaki kulit nya yang legam

Dimana ayah ibuku
Yang melahirkan aku
Tak seorangpun tersenyum padanya
Tak ada yang mencari nya
Tak ada yang menyapa nya
Tak ada yang membelai rambutnya
Tak ada senyum cinta dari mereka untuknya

Ia terlahir dalam tangis
Dan menjadi tangisan panjang sepanjang hidupnya
Kehadiran bayi mungil hanya menambah pedih di hati

Ribuan teman mungilnya harus terbantai
Teman yang mestinya menemani nya bermain dan tertawa
Harus menjadi bangkai malang yang tak terurus

Bocah itu terhenti di sudut bangunan yang tinggal separuh bentuk
Ia duduk
Berselonjor
Kemudian diangkat nya kaki untuk menjadi tempat menyandarkan dagunya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline