Pandemik Virus Covid 19 sudah hampir 2 tahun mewabah di seluruh dunia. WHO menjelaskan bahwa virus ini menular dari manusia ke manusia sehingga mengharuskan seluruh masyarakat untuk saling menjaga jarak, mengenakan masker, dan mencuci tangan. Sedangkan seluruh aktivitas manusia sehari-hari berkaitan erat dengan melakukan kontak fisik. Sehingga mengakibatkan semua sektor kehidupan masyarakat di Indonesia menjadi terganggu salah satunya pada sektor ekonomi.
Sektor ekonomi menjadi sangat terdampak karena aktivitas dunia usaha yang terhenti. Sehingga pendapatan negara menurun sangat pesat bahkan mencapai pada minus 16%. Akitivitas usaha ini terhenti akibat dari adanya efek domino yang terjadi. Di awali dari masyarakat yang enggan untuk keluar rumah atau berbelanja karena takut terserang virus bisa juga karena menyimpan uangnya sebab ditakutkan pelu apabila terserang penyakit. Sehingga membuat banyak produk yang tidak terjual dan banyak usaha yang tidak bertahan. Perusahan pun banyak meberhentikan pekerja guna mengurangi dampak kerugian perusahaan. Apalagi saat ini diberlakukannya Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang membuat pekerja harus tetap bekerja dirumah saja.
Namun lain halnya dengan para wirausaha yang mengandalkan penjualannya dari adanya kontak langsung dengan masyarakat. Hal ini membuat masyarakat sangat amat kesulitan dalam memperoleh penghasilan. Wirausaha tersebut yaitu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang biasanya merupakan usaha yang dijalankan dirumah dan masih tergolong kecil. Biasanya UMKM tidak memiliki cadangan atau strategi untuk menghadapi kondisi yang tidak diinginkan. Padahal UMKM memiliki kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang dapat menyerap tenaga kerja yang cukup tinggi. Sehingga memiliki peranan yang cukup besar pada perekonomian nasional.
Dalam membantu membangkitkan perekonomian di masa pandemik ini Universitas Pendidikan Indonesia menggerakan mahasiswa dalam program Kuliah Kerja Nyata Tematik 2021 guna membantu UMKM untuk tetap bertahan. Pelaksanakan KKN disekitar tempat tinggal kali ini berada di Kelurahan Kujangsari, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung.
Adapun permasalahan yang dihadapi oleh salah satu pemilik UKM yaitu usahanya saat ini menurun hingga 90%, sehingga beberapa pekerjanya harus diberhentikan beberapa hari guna menutupi kerugian. Bahkan penjual pakaian yang tidak dapat berjualan karena tempat usahanya tidak diperbolehkan untuk buka. Serta sulitnya memperoleh bahan baku akibat dari adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Strategi dalam pendampingan yang dilakukan yaitu mengandalkan teknologi informasi digital yang dapat diakses kapanpun dimanapun. Tahapan awal yang dilakukan yaitu melihat pangsa pasar untuk mengetahui sasaran produk. Kemudian memperluas area penjualan dengan memanfaatkan media sosial sebagai media promosi. Serta memanfaatkan market place seperti Shopee maupun Gojek sebagai media penjualan. Membuat foto produk dan tampilan gambar etalase toko online menjadi lebih menarik. Selain itu juga pendampingan daam inventarisasi barang serta keuangan guna memonitor hasil yang diperoleh.
Dari strategi tersebut telah terbentuk data inventarisasi barang yang berguna dalam mengetahui barang yang tengah laku dipasaran sehingga kuantitasnya dapat ditambah agar barang selalu tersedia. Serta akun Instagram @ayam_pakeko dan @rrhijab_byroro dan akun shopee Toko HD Sembako sebagai media promosi dan pemasaran dari ukm. Serta membuat unggahan yang menarik pada akun-akun tersebut guna menarik perhatian pembeli. Dengan adanya penjualan online seperti ini diharapkan dapat membantu ukm untuk memperluas jangkauan pemasaran. Sehingga dapat meningkatkan hasil pendapatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H