Demam tifoid atau tipes merupakan penyakit sistem pencernaan yang disebabkan oleh Salmonella typhi.1 Penyakit menular ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat dengan jumlah kasus sebanyak 22 juta per tahun di dunia dan menyebabkan 216.000--600.000 kematian. Di Indonesia, tifoid harus mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, karena penyakit ini bersifat endemis dan mengancam kesehatan masyarakat. Permasalahannya semakin kompleks dengan meningkatnya kasus-kasus karier (carrier) atau relaps dan resistensi terhadap obat-obat yang dipakai, sehingga menyulitkan upaya pengobatan dan pencegahan.Tifoid dapat menurunkan produktivitas kerja, meningkatkan angka ketidakhadiran anak sekolah, karena masa penyembuhan dan pemulihannya yang cukup lama, dan dari aspek ekonomi, biaya yang dikeluarkan tidak sedikit. Biaya semakin meningkat bila disertai pemberian obat-obatan tambahan atau harga yang lebih mahal dan hari perawatan yang lebih lama. Sebagian besar biaya tersebut ditanggung oleh keluarga, yang merupakan 15% pendapatan keluarga per tahun.
Dengan adanya permasalahan tersebut beberapa masyarakat daerah atau desa menggunakan pengobatan tradisional. Menggunakan pengobatan herbal ini masyarakat mempercayai adanya kebudayaan di daerah masing masing. Penggunaan pengobatan herbal atau tradisional sudah dipraktekkan sejak jaman dahulu.Sebelum adanya pengobatan modern seperti saat ini pengobatan dari bahan alami atau herbal dimanfaatkan untuk obat-obatan dalam kehidupan sehari-hari.Pengetahuan tentang obat dan pengobatan tradisional merupakan salah satu budaya bangsa Indonesia yang perlu dipelihara, dilestarikan dan dikembangkan serta dimanfaatkan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan bangsa. Bangsa Indonesia menyadari bahwa obat dan pengobatan tradisional merupakan bagian integral dan lingkungan sosio-budaya serta mempunyai nilai, karena itu perlu dipertahankan.
Banyak faktor-faktor yang dapat mendorong peningkatan penggunaan obat herbal pada negara maju, diantaranya adalah ingin memiliki harapan hidup yang lebih panjang, disamping itu juga tiap tahun obat herbal semakin luas bagi kita untuk mengakses informasinya serta penggunaan obat modern. Untuk penyakit kronis dan degeneratif dalam pemeliharaan kesehatannya, pencegahan dan pengobatannya WHO menyarankan penggunaan obat tradisional termasuk obat-obat herbal. WHO juga ikut mendukung dalam meningkatkan keamanan dan juga khasiat dari obat herbal tersebut.
Pada umumnya penggunaan obat tradisional dinilai lebih aman daripada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena obat tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit daripada obat modern. Salah satu pengobatan herbal yang dipercaya masyarakat untuk mengobati penyakit tipes atau demam tifoid adalah cacing tanah. Cacing merupakan makhluk hidup yang tergolong dalam kelompok hewan invertebrata (tidak bertulang belakang). Hal ini dikarenakan memang tubuhnya yang lunak dan tidak bertulang, tubuhnya beruas-ruas bersegmen. Cacing tanah merupakan kelompok binatang yang Sapropagus, sehingga mereka makan dari berbagai sisa organik pada berbagai tingkat dekomposisi. Ekstrak cacing tanah dipercaya masyarakat dapat mengobati penyakit demam tifoid atau tipes, cacing tanah tersebut dapat dikonsumsi dengan cara buang kotoran dalamnya dengan cara:
Siapkan cacing tanah/kalung secukupnya.
Buang kotoran dalamnya dengan cara membelahnya
Cuci hingga bersih, rebus cacing ini dalam air hingga mendidih dan angkat.
Jemur cacing yang sudah anda rebus sampai kering sempurna.
Tumbuk cacing yang sudah kering.
Seduh bubuk cacing kalung seujung sendok dengan air secukupnya.
Minum ramuan ini sampai sakit tipes anda sembuh.