Lihat ke Halaman Asli

Herbal: ampuhkah untuk pengobatan kanker? Sebuah kesaksian

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pengobatan herbal sekarang sedang naik daun. Di satu sisi, kesadaran akan bahan-bahan yang alami - non chemical - semakin kuat. Di lain sisi - nah, ini alasan yang lebih kuat - karena biaya pengobatan medis sangat-sangat mahal. Betapa sering terkejutnya kita sebagai pasien ketika melihat biaya pengobatan di rumah sakit. Kalau pakai Askes - alamak - seperti tidak dimanusiakan. Akibatnya banyak pasien banting setir ke herbal atau alternatif lain. Sudah lebih murah, siapa tahu bisa sembuh. Kalaupun tidak sembuh, ya yang penting sudah berusaha. Toh mengambil pengobatan medis tidak memungkinkan dari segi biaya.

Sekarang sedang heboh daun sirsak sebagai obat kanker. Sebelum beritanya begitu heboh karena muncul di SMS berantai dan BBM, kami sudah terlebih dahulu melakukannya. Kalau ditanya ada tidak khasiatnya? Yaaaa...kami tidak bisa serta merta mengatakan tidak, karena istri saya baru meminumnya 1 bulan, itupun tidak rutin. Ketika mulai meminumnya, benjolan di payudara sudah relatif besar. Dan sesudah meminumnya, malahan semakin besar. Kami juga tidak mau menyimpulkan bahwa gara-gara minum seduhan daun sirsak maka benjolan semakin besar. Kami tidak berkompeten menjawab itu.

Kami juga membaca ada yang minum sarang semut atau keladi tikus dan menjadi sembuh. Mungkin saja. Akan tetapi jika mau jujur, yang tidak sembuh pun ada (dan pastinya tidak dimuat di media masa). Jadi apakah dengan begitu kita jadi anti pengobatan herbal? Pengobatan herbal itu baik, hanya saja persepsi kita selama ini yang salah.

Jika hanya sakit flu, batuk, diare atau penyakit umum lainnya, herbal terbukti ampuh. Minum saja air jahe jika kembung. Parutan kencur atau jeruk nipis campur kecap jika batuk. Seduhan daun belimbing untuk menurunkan hipertensi. Perasan daun jambu klutuk untuk diare. Itu sudah terbukti. Akan tetapi untuk penyakit kritis, seperti kanker, herbal tidak menyembuhkan secara langsung, melainkan menambah daya tahan tubuh untuk menggempur sel kanker itu sendiri, atau menambah kekuatan tubuh untuk menerima pengobatan medis radikal.

Jadi mekanismenya adalah ketika seorang pasien kanker minum ramuan herbal, daya tahan tubuhnya meningkat dan berhasil mengalahkan sel-sel kanker, sehingga akhirnya menjadi sembuh. Ada beberapa ramuan herbal yang selain menguatkan tubuh juga memiliki kemampuan membunuh sel kanker, seperti sarang semut, keladi tikus, daun sirsak dll. Akan tetapi dosisnya sangat kecil untuk membunuh secara radikal. Jika masih stadium dini, pengobatan herbal cukup efektif.

Simulasinya (maaf ini hanya ilustrasi karena saya bukan ahlinya, hanya berdasarkan pengalaman): misalkan untuk membunuh sel kanker stadium 4 membutuhkan dosis obat kemoterapi 4 g per hari (sekali minum 8 pil per hari @ 500 mg), itu setara dengan - misalkan - zat anti kanker yang dikandung dalam 500 lembar daun sirsak per hari. Tidak mungkinlah si pasien mencari dan merebus ratusan daun sirsak per hari. Mungkin jika stadium dini, 50 lembar daun sirsak per hari cukup untuk membunuh sel kanker yang ada. Hingga saat ini belum ada yang meneliti mengenai dosis yang paling ampuh. Kalaupun akhirnya ada yang mengekstrak daun sirsak sehingga lebih tinggi dosisnya, mungkin saja bisa lebih efektif.

Demikian pula dengan akupuntur. Ada 1 jenis penyakit yang tidak bisa disembuhkan dengan akupuntur: Kanker. Ini pendapat dari profesor ahli akupuntur di Beijing. Mengapa? Peredaran darah bagi penderita kanker sebaiknya tidak terlalu lancar (akan memicu), sedangkan ilmu dasar akupuntur adalah melancarkan peredaran darah. Jadi jika ada ahli akupuntur yang mengatakan bisa menyembuhkan kanker, itu bohong. Penyakit lain sudah terbukti sembuh jika ditusuk jarum. Akan tetapi kanker, tidak!

Jadi apakah boleh meminum obat herbal untuk kanker? Jawabannya boleh-boleh saja. Akan tetapi keefektifannya tergantung jenis dan stadium kankernya. Yang paling baik adalah mengkombinasikan: obat medis untuk membunuh sel kanker secara radikal plus obat herbal untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline