Lihat ke Halaman Asli

Maskumambang – Pucung

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jabang bayi tengah dinanti

Maskumambang dalam kandungan

Di alam ruh dia berjanji

Kepada siapa akan berbakti

Untuk menempuh jalan kembali

Jabang bayi mijil ke dunia

Orangtua bersuka cita

Jabang bayi membuka mata

Orang tuanya berucap doa

Kinanthi doa dan restu orangtua

Menangis, merangkak,berjalan, dan berlari

Menapak lekuk lekuk jalanan

Jalan untuk pulang

Jiwa muda meletup letup

Bertanya dan mencari menjadi rutinitas

Bapak ibu siang malam nirakati

Kidung sinom didendangkan menjelang malam

Asmara tak habis dituliskan

Cinta mewarnai garis garis perjalanan

Nyanyian rindu menusuk lamunan

Asmaradhana kidung sang perawan

Bujang dan perawan dalam gambuh

Bersuka cita dalam tali asmara

Mewujud dalam ikatan suci

Pernikahan, penyempurnaan pertautan

Dhandhanggula…..

Manisnya gula, manisnya perjalanan

Anak anak itu manis…

Mewujudnya harapan itu manis….

Manis, setelah pahit dirasakan……….

Orangtua mewanti wanti

Disini berlalu tidak sendiri

Ada yang haus berilah minum

Minuman itu menyegarkan……

Mundur bukan karena uzur

Mundur juga bukan menjauhi

Mengelola tiada berkesudahan

Pangkur rumekso di gelap malam

Waktu berpisah sudah dekat

Jasad dan ruh akan berpisah

Wadah sementara ini kembali asal

Dan ruh terus berjalan…..

Lahir dalam ketelanjangan

Mati tak juga berbeda

Jasad tetap harus dihormati

Dipoconglah ia sebelum masuk bumi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline