Lihat ke Halaman Asli

Dwi Prayanti

Mahasiswa

Moksa dalam Ajaran Panca Sradha

Diperbarui: 25 Oktober 2023   08:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masyarakat Bali masa kini merupakan msyarakat yang heterogen mendukung sekaligus dua kebudayaan, yaitu kebudayaan tradisional dan kebudayaan modern. Keberadaan kebudayaan Bali mencakup unsur-unsur yang sangat banyak dan beragam, salah satu diantaranya unsur upacara. Upacaraupacara di Bali merupakan satu mata rantai yang tak dapat dipisahkan antara Tattwa, Susila, dan Acara. Ketiga unsur tersebut merupakan unsur-unsur universal ajaran agama Hindu dimana antara unsur yang satu dengan yang lainnya harus saling dipahami, ditaati secara terpadu dan simultan serta tidak terpisahkan. Intisari dan dasar dari keyakinan umat Hindu adalah Panca Sradha. Dalam ajaran agama Hindu Panca Sradha merupakan lima dasar keyakinan umat Hindu yang terdiri dari Widhi Sradha, Atma Sradha, Karmaphala Sradha, Punarbhawa Sradha, dan Moksa Sradha.

Disini penulis akan menjelaskan tentang moksa dalam ajaran panca sradha.

Moksa adalah tujuan terakhir dari umat manusia khususnya umat yang beragama Hindu. Kata Moksa berasal dari bahasa Sansekerta dari kata "muc" yang berarti membebaskan, mengeluarkan atau melepaskan. Dari urat kata ini kemudian menjadi mukta / moksa yang berarti kelepasan atau kebebasan. Sebagaimana tujuan dari agama Hindu yang tersurat dalam Weda yakni "Moksartham Jagadhita Ya Ca iti Dharma" maka Moksa merupakan tujuan yang tertinggi. Moksa adalah keyakinan dari Agama Hindu yang berkaitan tentang kebenaran bebas dari ikatan duniawi, dimana jiwatman telah bebas dari siklus kelahiran dan kematian. Moksa ini yang menjadi suatu tujuan terakhir dari umat Hindu. Terdapat empat jenis Moksa yakni : 

1) Samipya : suatu kebebasan yang dicapai oleh seseorang semasa hidupnya di dunia. 

2) Sarupya : suatu kebebasan yang didapat oleh seseorang di dunia ini karena kelahirannya, dimana kedudukan Atman merupakan pancaran dari ke-Maha Kuasaan Tuhan. 

3) Salokya : suatu kebebasan yang dapat dicapai oleh Atman, di mana Atman itu sendiri telah mencapai kesadaran yang sama dengan Tuhan. 

4) Sayujya : suatu tingkatan kebebasan yang tertinggi, di mana Atman telah benar-benar bersatu dengan Brahman/Tuhan. Melihat perkembangan modernitas saat ini tentunya masyarakat meinggalkan jati diri terutama dalam aktivitasnya. Budaya global yang diakibatkan oleh pola kehidupan modern dan mengglobal, modernisasi dalam berbagai bentuk penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi terus menerus mengikuti perkembangan sosial masyarakat. 

Pendidikan utamanya pendidikan agama yang memberikan suatu penghayatan dan pengamalan ajaran agama kepada para generasi/peserta didik yang menjadi dinamis dengan mewujudkan cita-cita luhur kemerdekaan. Terlebih pada kalangan generasi milenial yang cenderung menggunakan teknologi informasi sebagai eksistensi dalam perkembangan jaman. Oleh karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan kehidupan masyarakat dimana kemunduran etika dan moral yang dimiliki generasi muda. 

Dengan berbagai kegiatan positif yang membangun kesadaran itu, salah satunya pasraman akan dapat meningkatkan keimanan dan keyakinan (sradha) melalui pendidikan berbasis Hindu untuk meminimalkan dampak negatif yang dimunculkan dari perubahan tersebut. 

Moksa ialah kebebasan dari keterikatan benda-benda yang bersifat duniawi dan terlepasnya atma dari pengaruh maya serta dapat bersatu kembali dengan sumberNYa, yaitu Brahman ( Ida Sang Hyang Widhi Wasa ) dan mencapai kebebasan tertinggi. Moksa tercapai bukan saja setelah manusia mengakhiri hidupnya tetapi dalam dunia ini pun moksa itu tercapai. Hanya dicapai apabila sudah dapat mengendalikan nafsu-nafsu keduniawian. Keadaan ini disebut jiwamukti atau moksa semasih hidup. Moksa sebagai tujuan akhir dapat dicapai melalui empat cara mencari kesatuan (Yoga) dengan Ida Sang Hyang Widhi yang disebut Catur Yoga yang terdiri dari : (1) Bhakti Yoga (jalan bhakti ); (2) Karma Yoga ( jalan perbuatan ); (3) Jnana Yoga (jalan Ilmu Pengetahuan ); dan (4) Raja Yoga (Jalan Yoga).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline