Indonesia merupakan negara yang luas dan memiliki beraneka sumber daya alam yang beragam. Dibandingkan dengan singapura dan negara lain di daerah Asia yang lebih maju dari Indoenesia, keadaan Indoesia ada di bawah negara-negara tersebut. Faktor pengelolaan menjadi salah satu penghambat dalam kemajuan di Indoensia. Banyak pengelolaan perkembangan sumber daya alam dan bidang lain di Indonesia yang terhambat karena kendala insfratruktur. Tak dapat dipungkiri banyak insfratruktur di Indoesia yang kurang mendukung pengembangan sumber daya alam yang ada. Padahal uang yang dikeluarkan pemerintah untuk pembanguna tidak kecil, namun masih saja ada kerusakan di beberapa tempat.
Salah satu kasus korupsi yang terkenal di Indonesia adalah proyek hambalang yang sampai saat ini masih menjadi proyek mangkrak di Indonesia. Lantas apa sebenarnya definisi dari korupsi yang banyak merugikan Indonesia ini? Korupsi adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk kepentingan pribadi. Jika melihat sejarah lebih jauh lagi praktik korupsi telah terjalin erat dengan Indonesia sejak zaman kerajaan. Misalnya posisi seorang abdi dalem yang bersikap manis pada raja dan hal tersebut menjadi cikal bakal adanya praktik korupsi.
Selain itu pada zaman penjajahan orang-orang Indonesia yang dijadikan pemimpin suatu wilayah di Indonesia menerima upeti dari rakyat dan mereka nikmati sendiri sebagain dari hasil upeti tersebut. Praktik korupsi terus berlanjut dari setiap masa, bahkan ketika Indoesia dipimpin oleh presiden praktik korupsi ini terus berlanjut. Anehnya setiap periode ada saja pejabat-pejabat yang terjebak korupsi dan merugikan rakyat Indonesia.
Oleh karena itu hubungan korupsi dan Indonesia seperti dua mata pisau yang saling melukai namun yang lebih banyak terluka adalah Indonesia. Hubungan yang tidak membawa Indonesia pada kemajuan dan sangat sulit untuk ditumpas sampai ke akarnya. Ada yang mempertanyakan apakah hukum mengenai korupsi di Indonesia terlalu lemah sehingga membuat para koruptor berani bermian sesuka hatinya di Indonesia?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H