Lihat ke Halaman Asli

Dwi Nurcahyo

Pekerja Swasta

Indonesia "Dirampok" di Fifa

Diperbarui: 11 Oktober 2024   12:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi: Instagram/ahmedalkaf

Hasil imbang melawan Bahrain tentu tidak dapat diterima dengan begitu mudahnya bagi kita semua. Ini seperti permainan yang sengaja 'dimain-mainkan' oleh sang pengadil di lapangan. Tambahan waktu 6 menit dan gol terjadi di menit 90+9 telihat seperi candaan. Sekiranya itulah yang komentator dari Malaysia katakan setelah pertandingan semalam.

"Welp, ref Ahmed al-Kaf buat hal lagi macam biasa. Indonesia dirompak dan diragut, itu saja yang aku boleh kata dari game ni."

Imbuh Aiman Roshizam di laman akun Twitternya. https://x.com/aiman_sekaiichi/status/1844440197246927175

Hal senada pun dilontarkan oleh komentator dari stasiun televisi Astro, Keesh Mat di akun Twitter miliknya. "How do you even explain the end to that? Surely Indonesia have every right to feel like they've been robbed?? 6 minutes of time added on. Equalizing goal is scored 90+9' You've got to be kidding me" https://x.com/keeshmatstats/status/1844440533260960197

Tentunya hal ini merupakan hal yang tidak bisa dianggap sebelah mata oleh konfederasisekelas AFC. Bukan satu ataupun dua orang yang menyuarakan ketidakadilan yang dialami Indonesia semalam, namun hampir seluruh elemen netizen di belahan dunia menyoroti kejadian yang memilukan ini. Ini adalah salah satu gambaran pahitnya kompetisi di ranah AFC. Dan ini bukan hal yang pertama, tentu kita masih ingat kejadian di pertandingan India vs Qatar pada kualifikasi ronde 2. 

Bola terlihat sudah keluar lapangan, namun wasit utama tidak mengidahkan hal tersebut dan tetap melanjutkan pertandingan dan tak lama setelahnya Qatar mencetak gol yang membuat harapan bagi India untuk lolos ke ronde 3 sudah lenyap. 

Hal ini bukan hal baru kan (senggol AFC), dan sampai saat ini hal itu pun masih menjadi PR besar bagi para petinggi AFC. Itu pun kalau ingin ada kemajuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline