Lihat ke Halaman Asli

Dwi Nurcahyo

Pekerja Swasta

Untung Rugi Penerapan Blue Card

Diperbarui: 10 Februari 2024   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi: Getty Image

Sejauh yang kita ketahui, kartu di dalam dunia sepakbola hanya ada dua; kartu merah dan kuning. 

Baru-baru ini IFAB (The International Football Association Board) selaku Dewan Asosiasi Sepakbola Internasional memberikan rilis uji coba mengenai sin bin (bilik dosa) di mana seorang pemain yang melakukan pelanggaran taktis atau cynical foul dan melakukan protes secara keras terhadap wasit dapat dikenai sanksi berupa kartu biru dengan hukuman larangan bermain 10 menit.

Sebenarnya, apa sih untungnya dari kartu biru ini. Oke mari kita cermati laga final Euro 2020 kala Inggris melawan Italia. Saat itu skor masih berkedudukan imbang 1-1, menit menujukan waktu tambahan babak kedua dan tidak lama setelahnya Inggris mendapatkan peluang emas. 

Bukayo Saka yang hanya tinggal berhadapan oleh dua orang pemain Italia di depan mencoba berlari merebut bola, namun apesnya jersey yang ia kenakan ditarik cukup kencang oleh Giorgio Chiellini. Lantas, peluang emas tersebut sia-sia dan Chiellini pun hanya diganjar kartu kuning oleh sang pengadil.

Mencermati masalah di atas, IFAB  atas segala macam pertimbangan mencoba membuat terobosan baru. Kartu merah dan kuning yang telah digunakan selama 54 tahun dirasa masih ada kekurangan. Pelanggaran yang dilakukan Chiellini tersebut semisal ada kartu biru akan membawa kerugian yang cukup besar bagi Gli Azzurri di babak extra time.

Namun polemik penggunaan blue card pastinya akan terjadi. Yang terbaru ialah perhitungan waktu yang sangat rinci oleh pengadil lapangan. Hal tersebut pernah dilontarkan oleh wasit kawakan Pierluigi Collina mengenai tambahan waktu yang kini makin lama di Piala Dunia 2022, 

"Kami tidak mau penonton terkejut ketika wasit keempat mengangkat papan injury time dengan angka 'besar' seperti enam, tujuh, delapan menit atau di atasnya. Jika waktu di lapangan berjalan dengan aktif, maka hal itu tidak akan terjadi," Pungkasnya

"Pikirkan, satu perayaan gol bisa memakan waktu satu sampai satu setengah menit. Lalu misalnya tim itu bikin tiga gol, berarti bisa sampai lima menit waktu terbuang. Kami kini menghitung waktu secara akurat di lapangan," tutur wasit berkepala plontos tersebut.

Artinya masalah baru mengenai durasi akan muncul. Apalagi pemain yang mendapat kartu kuning dan setelahnya mendapatkan kartu biru secara otomatis akan dikeluarkan dari lapangan sebaliknya pun begitu. Mau tidak mau VAR pasti bertindak dan akan menambah durasi lagi. 

Belum lagi tim yang mendapatkan kekurangan pemain selama 10 menit akan bermain hati-hati dan cenderung mengulur jalannya pertandingan dengan bermain secara aman dan disinyalir hal tersebut dapat membuat sepakbola jadi kurang "greget" untuk ditonton. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline