Lihat ke Halaman Asli

Buang Saja Jabang Bayi Ini!

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dulu, saat kau masih manis mengucapkan kata cinta, kau begitu lembut dengan belaian tanganmu yang keras itu. Kau bilang tak pernah akan sedetikpun berpaling dariku untuk mencintai orang lain. Kau sudah memberikan cacingmu itu untuk bertemu dengan telurku. Kau tahu apa jadinya? Kau menitipkan janin yang haram ini di rahimku. Kau sebut apa dirimu. Malaikat atau ustad? Fuck!!!!!!!

Malam itu kau menemuiku dengan membawa selembar kertas yang aku pun tak tau maksudnya apa. Aku shock melihat angka 5 yang diikuti dengan 7 nol (50.000.000). "Kau mau membayarku?" tanyaku lirih. "Kamu boleh membesarkan bayi itu, mungkin itu belum cukup untuk biaya hidup kalian kelak. Kamu boleh menemuiku jika uang itu tidak cukup. Tapi, jangan sekali-kali kamu menyebut itu adalah anakku." Dengan tegas pria yang begitu kucintai itu membungkam mulutku dengan kelu. Kau sebut apa dirimu? Malaikat ataukah Ustad????????

"Jika kau mau buang saja jabang bayi ini, agar kau puas membunuh nyawaku. Kau telah lama membunuh nyawaku kenapa tak sekalian saja kau bunuh ragaku?"

Nyawa ini sudah telah lama mati, namun aku masih ragu kenapa raga ini masih bergerak meski dengan penderitaan

************catatan kelana

2n_@fRee




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline