Lihat ke Halaman Asli

Dwi NadilaAzzahra

Mahasiswi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Makassar

Bersatu dalam Kepedihan

Diperbarui: 4 Mei 2024   17:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

BILAMANA WAKTU ITU DATANG, SIAP ATAU TIDAK SEMUA AKAN MERASAKAN, WAKTU BERJALAN SEOLAH ESOK AKAN BAIK-BAIK SAJA NAMUN, KENDATI KENYATAANNYA.

BUMI GEMETAR, LANGIT MENANGIS, BENCANA ALAM MENGHAMPIRI KITA, BISIKAN ANGIN MENGUNDANG RASA TAKUT, KEHENINGAN MALAM YANG GELAP.
TANAH BERGUNCANG, GUNUNG MELETUS, OMBAK GANAS MEMBELAH SAMUDERA, MENELAN DESA-DESA DALAM PELUKANNYA, SEOLAH ALAM MEMPERINGATKAN AKAN KEKUATANNYA.

TANGAN-TANGAN MERAIH UNTUK MENOLONG, CINTA DAN KASIH MENGATASI SEGALA, KITA BANGKIT, BERSATU DALAM DERITA, TAPI DI ANTARA RERUNTUHAN DAN KEPEDIHAN.
LAHIR KEBERSAMAAN, DARI KEHANCURAN, TUMBUH HARAPAN, KITA TETAP BERDIRI, MESKI BENCANA DATANG TANPA ABA-ABA, SEBAGAI SATU BANGSA.

KASIH MENGATASI BANGKITLAH  INDONESIA KU.

BERSATU DALAM KEPEDIHAN, BANGKIT BERSAMA, HEBAT SEMUA!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline