Jika kita sudah belajar untuk mengungkapkan perasaan, ada baiknya juga kita melatih ketrampilan untuk tidak memanipulasi perasaan. Apakah itu?
Ketika kita berusaha menanamkan rasa bersalah saat menyampaikan keinginan kita maka kita sedang melakukan manipulasi perasaan, bahwa sebenarnya orang lain menjadi merasa bersalah dan melakukan apa yang kita inginkan.
Mengungkapkan Perasaan adalah suatu tindakan spontan dan sukarela, bukanlah suatu yang pasti benar atau salah.
Seperti halnya menyatakan keinginan kita pada orang lain, menghindari manipulasi perasaan juga dapat dilatih.
Perlu dilatih untuk menyatakan perasaan dengan jelas dan terbuka tanpa ada ancaman, tuduhan dan menyatakan sikap bermusuhan.
Coba perhatikan pengungkapan perasaan berikut ini:
Diungkapkan:
Aku sudah cape berhari hari di rumah dan mengurus anak-anak. Tidak ada waktu untuk piknik.
Lebih baik:
Di hari libur sebaiknya kita piknik pasti kita akan senang.
Diungkapkan:
Kamu tidak peduli pada anak anakmu, malah memikirkan orang lain saja. Makanya mereka marah.
Lebih baik:
Pasti anak2 akan senang jika kamu memiliki waktu untuk mereka.
Mengungkapkan perasaan menghindari manipulasi perasaan adalah ketrampilan karena itu bisa dilatih dengan membiasakannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H