Seiring berkembangnya zaman, manusia semakin mempunyai gaya hidup yang tinggi dimana efisiensi dan efektivitas sebagai hal yang diutamakan. Serupa halnya menggunakan media menjadi alat penyedia kabar, tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan dan perkembangan media dalam menyajikan fakta adalah pertanda paling mencolok berdasarkan kemajuan teknologi. Salah satu sampel menunjukkan perkembangan sistem informasi pada masa kini ialah tampilan informasi berdasarkan media yang tersebar yang semakin variatif, dimana penyajian informasi melalui teks, visual dan audio mampu diakses pada satu perangkat. Banyak perusahaan media yang saat ini tidak hanya mempunyai satu tempat untuk mengakses saja dalam menampilkan kabar, contohnya perusahaan media cetak yang pada masa kini hampir seluruhnya sudah dilengkapi bersamaan dengan fitur online yang bisa diakses via website yang disitu juga menyuguhkan dan memberi tidak sedikit berita seperti halnya yang ditampilkan dalam edisi cetak. Hal ini memperlihatkan transisi perkembangan media informasi yang begitu pesat dan juga mengedepankan kemudahan, efisiensi dan efektivitas akses berita tersebut oleh orang banyak. Maka dari itu terjadilah perihal dan kerangka berpikir dalam masyarakat yang menyebut fenomena ini menjadi "Konvergensi Media".
Menurut Wikipedia, Konvergensi media adalah penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada untuk digunakan dan diarahkan kedalam satu titik tujuan. Konvergensi media biasanya merujuk pada perkembangan teknologi komunikasi digital yang dimungkinkan dengan adanya konvergensi jaringan. Konvergensi jaringan adalah koeksistensi efisien telepon, video dan komunikasi data dalam satu jaringan. Penggunaan beberapa mode komunikasi dalam jaringan tunggal menawarkan kenyamanan dan fleksibilitas bukan tidak mungkin dengan prasarana yang terpisah. Sebenarnya, konvergensi media tidak hanya pergeseran teknologi atau proses teknologi, namun juga termasuk pergeseran dalam paradigma industri, budaya, dan sosial yang mendorong konsumen untuk mencari informasi baru. Konvergensi media terjadi dengan melihat bagaimana individu berinteraksi dengan orang lain pada tingkat sosial dan menggunakan berbagai platform media untuk menciptakan pengalaman baru, bentuk-bentuk baru media dan konten yang menghubungkan kita secara sosial, dan tidak hanya kepada konsumen lain, tetapi untuk para produsen perusahaan media. Gerakan konvergensi media tumbuh secara khusus dari munculnya Internet dan digitalisasi informasi. Konvergensi media ini menyatukan 3C yaitu computing (memasukkan data melalui komputer), communication (komunikasi), dan content (materi isi/ konten).
Dalam kehidupan bermasyarakat sehari - hari terkhususnya dalam era globalisasi seperti sekarang, Secara umum konvergensi media ini telah banyak memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan informasi dan kemudahan bagi penyedia informasi untuk mempublikasikan informasinya kepada khalayak. Namun tanpa kita sadari, fakta ini juga membawa perubahan bagi pola dan tatanan kehidupan masyarakat. Sisi praktis yang ditawarkan melalui konvergensi media ini tentu saja menjadi prioritas yang dicari oleh banyak orang. Sehingga hal ini mempengaruhi pola perilaku dalam keseharian masyarakat secara luas demi pemenuhan kebutuhan terhadap informasi. Contohnya, dulu masyarakat umumnya mendapatkan surat kabar melalui berlangganan pada toko fotokopi atau hingga membeli langsung ke kios - kios yang biasanya juga menyediakan koran setiap harinya. Lewat proses ini terjadi interaksi antara pembeli dan penjual Koran tersebut yang apabila hal ini terjadi secara rutin dan terus menerus akan menciptakan hubungan kedekatan antara si pembeli dan penjual. Lain halnya apabila semua informasi telah tersedia secara digital, orang tak perlu lagi pergi ke toko atau mencari penjual Koran di jalan, dengan beberapa sentuhan dalam sebuah genggaman seseorang telah mendapat banyak berita dan informasi yang aktual bahkan yang baru beberapa menit terjadi. Dengan adanya hal ini maka akan mengurangi interaksi antar personal dalam masyarakat seperti halnya pembeli dan penjual ini, yang otomatis membuat perilaku seseorang menjadi individualis.
Konvergensi media disebabkan karena perkembangan teknologi komunikasi digital terutama internet, jadi selama internet masih terus berkembang tidak menutup kemungkinan bahwa konvergensi media juga terus begitu karena internet merupakan titik awal tumbuh dan berkembangnya konvergensi media. Hal ini membawa dampak positif maupun dampak negatif tergantung dari masing - masing individu dalam menyikapi perkembangan ini. Dampak positif dari adanya konvergensi media adalah memungkinkan terjadinya perluasan cakupan informasi yang dibutuhkan dalam skala kecil maupun skala besar. Selain itu, adanya konvergensi media juga membawa perluasan jaringan hingga perluasan interaksi yang muncul, dan membuat media lama dan media baru saling berinteraksi dan saling berdampingan. Dampak negatif dari adanya konvergensi media adalah mengubah gaya hidup masyarakat saat ini. Teknologi yang praktis memang bagus karena mempercepat dan memudahkan, namun hal ini juga bisa menjadi buruk jika ada individu yang tidak bijak menggunakannya, Karena dengan adanya praktis kita cenderung menjadi orang yang "malas" dimana segala yang otomatis akan mempercepat hilangnya pekerjaan karena pekerjaan manusia sudah bisa digantikan dengan teknologi yang canggih. Juga dengan adanya konvergensi media, membuat sebuah kultur baru bernama "budaya nunduk" yang terjadi pada generasi yang tumbuh pada era ini. Budaya ini digambarkan dengan kesenjangan yang terjadi bahwa generasi sekarang lebih sering menghabiskan waktunya untuk menatap layar smartphone dimanapun dan kapanpun, sehingga berkurangnya interaksi sosial secara langsung yang menyebabkan komunikasi menjadi tidak efektif. Contoh positifnya dari konvergensi media, saat ini ponsel sudah dibekali fitur - fitur canggih yang sebelumnya merupakan perangkat terpisah seperti kamera, kalkulator, radio, pemutar musik dan aplikasi aplikasi yang sudah terhubung ke internet sehinggah memudahkan kita untuk mengakses semua yang kita butuhkan dan kita inginkan.
Perkembangan teknologi seperti konvergensi media merupakan hal baru dan canggih bagi masyarakat, namun kadang sebagian masyarakat belum siap dengan inovasi teknologi ini baik siap secara ekonomi maupun secara pengetahuan. Maka dari itu, perusahaan-perusahaan yang menyediakan teknologi ini harus benar-benar memikirkan daya kesiapan masyarakat dengan hal yang baru, harus sepintar mungkin mengadaptasikan teknologi ini kepada masyarakat. Tantangan lainnya adalah latar belakang budaya dan kebiasaan teknologi masyarakat. Para pelaku konvergensi media harus bisa menyesuaikan teknologi konvergensi media ini dengan budaya-budaya yang ada dalam masyarakat. Selanjutnya adalah antara konvergensi dengan peraturan pemerintah. Dalam hal ini pemerintah selaku regulator bertanggung jawab penuh dalam menciptakan peraturan untuk melindungi seluruh masyarakat dari pengaruh negatif media dan mengatur kebebasan konvergensi media agar tetap pada batasnya. Hal ini diharuskan agar tidak terjadi tabrakan kepentingan yang merugikan satu pihak dimana biasanya para pengguna/masyarakatlah yang menjadi korban konvergensi media.
Perkembangan yang terjadi memang akan menghasilkan masyarakat yang modern apalagi dengan konvergensi media ini, namun perlu di fahami kembali bahwa kemajuan yang ada juga harus disertai syarat dan ketentuan yang mengatur, Karena peraturan pemerintah Indonesia dirasa kurang untuk mengatur regulasi perkembangan teknologi. Jangan sampai kemajuan besar-besaran yang canggih menjadi terlalu bebas sehingga tidak mempertimbangkan dan memperhatikan nilai sosial budaya, nilai moral dan etika yang ada di masyarakat. Teknologi hanya membantu memudahkan aktivitas masyarakat, bukan berarti menjadi mendarah daging hingga ketergantungan teknologi. Contohnya karena ada media konvergen, manusia jadi cenderung "malas" dan serba praktis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H