Lihat ke Halaman Asli

Dwi Mariyono

Doctor at the Faculty of Islamic Religion, Malang Islamic University

Menyikapi Budaya Nongkrong Ngopi yang Didominasi Mahasiswa: Antara Kesenangan dan Tantangan

Diperbarui: 6 Mei 2024   02:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Budaya nongkrong ngopi malam telah menjadi fenomena yang menciptakan jejak budaya tersendiri di kalangan mahasiswa. Ketika matahari terbenam dan kota mulai memasuki suasana malam, aroma harum kopi yang menguar dari kedai-kedai kopi menjadi panggilan tak tertahankan bagi banyak mahasiswa. Fenomena ini tak hanya sekadar pertemuan singkat untuk menyeruput kopi, tetapi telah berkembang menjadi ritual sosial yang menarik.

Fenomena Budaya Nongkrong Ngopi Malam: Lebih dari Sekadar Kopi

Di balik seruputan kopi, terdapat panggung untuk membangun hubungan sosial yang erat. Kedai-kedai kopi malam menjadi titik temu bagi berbagai lapisan mahasiswa dari berbagai jurusan dan latar belakang. 

Di sana, tak hanya soal kuliner, tetapi lebih kepada memperdalam hubungan sosial, mendiskusikan ide-ide kreatif, dan berbagi pengalaman pribadi. Ruang-ruang ini menjadi tempat di mana teman-teman mendengarkan satu sama lain, memberikan dukungan, dan mencari solusi atas masalah bersama.

Kesenangan dan Manfaat yang Diperoleh

Nongkrong ngopi malam adalah momen untuk melarikan diri dari kepenatan kuliah dan tugas-tugas akademis. Ini adalah saat di mana mahasiswa dapat merasa bebas untuk mengekspresikan diri tanpa tekanan. 

Diskusi-diskusi panjang tentang topik-topik yang bervariasi, dari politik hingga seni, dari kehidupan kampus hingga wacana global, memberikan kesempatan untuk memperkaya pemahaman dan wawasan. 

Selain itu, nongkrong ngopi malam juga memfasilitasi terbentuknya jejaring sosial yang kuat, yang mungkin berlanjut menjadi hubungan persahabatan jangka panjang.

Tidak hanya itu, suasana yang santai di kedai-kedai kopi malam juga menjadi pendorong kreativitas. Banyak ide-ide brilian dan proyek-proyek kolaboratif lahir dari percakapan yang terjalin di antara cangkir-cangkir kopi. Beberapa mahasiswa bahkan menemukan inspirasi untuk karya seni, tulisan, atau proyek akademis mereka di tengah-tengah obrolan semalam.

Tantangan yang Menyertai

Namun, di balik kesenangan dan kedekatan sosial yang diperoleh, ada sejumlah tantangan yang muncul. Salah satunya adalah risiko gangguan pola tidur dan kesehatan. Begadang untuk nongkrong ngopi dapat mengganggu ritme tidur alami tubuh, yang pada gilirannya dapat berdampak negatif pada konsentrasi dan kinerja akademis. Selain itu, konsumsi kafein berlebihan juga bisa memicu gangguan tidur dan meningkatkan risiko kecanduan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline