Lihat ke Halaman Asli

Dwi Mariyono

Doctor at the Faculty of Islamic Religion, Malang Islamic University

Hari Raya Idul Fitri: Makna di Balik Fakta

Diperbarui: 6 April 2024   08:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Oleh: Dr. Dwi Mariyono, M.Pd

Hari Raya Idul Fitri, atau yang lebih dikenal sebagai Lebaran, adalah momen penting dalam kalender Islam yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Lebaran tidak hanya merupakan perayaan keagamaan, tetapi juga menjadi momen untuk merenungkan makna yang lebih dalam di balik serangkaian fakta yang terjadi selama bulan Ramadan dan pada Hari Raya itu sendiri.

1. Kehidupan Berpuasa sebagai Bentuk Kedekatan dengan Tuhan

Satu fakta mendasar yang menjadi dasar Hari Raya Idul Fitri adalah ibadah puasa selama bulan Ramadan. Puasa bukan hanya tentang menahan diri dari makan dan minum dari fajar hingga matahari terbenam, tetapi juga tentang introspeksi spiritual, pengendalian diri, dan kepedulian sosial. Dalam melakukan puasa, umat Muslim berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan, memperkuat iman dan ketabahan, serta memperbaiki hubungan dengan sesama manusia.

2. Kesadaran akan Keterbatasan dan Solidaritas Sosial

Selama bulan Ramadan, umat Muslim juga mengalami keterbatasan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Dari menahan lapar dan haus hingga mengendalikan emosi dan nafsu, semua ini mengajarkan kesadaran akan keterbatasan manusia. Hal ini menciptakan rasa empati dan solidaritas sosial yang lebih besar terutama terhadap mereka yang kurang beruntung. Zakat dan sedekah yang diberikan selama bulan Ramadan menjadi wujud nyata dari solidaritas ini.

3. Kemenangan atas Dirinya Sendiri

Hari Raya Idul Fitri bukan hanya perayaan akhir dari ibadah puasa, tetapi juga merupakan simbol kemenangan atas diri sendiri. Selama bulan Ramadan, umat Muslim menghadapi berbagai godaan dan tantangan untuk tetap konsisten dalam menjalankan ibadah. Dengan berhasil menyelesaikan puasa penuh selama satu bulan, mereka merasakan keberhasilan dalam menguasai diri dan mengatasi hawa nafsu.

4. Rekonsiliasi dan Pemulihan Hubungan

Lebaran juga menjadi momentum penting untuk memperbaiki hubungan yang mungkin retak di antara anggota keluarga, teman, atau tetangga. Tradisi memaafkan dan bermaaf-maafan menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri. Ini adalah kesempatan untuk membersihkan hati dari dendam dan kesalahpahaman, serta membangun kembali kerukunan dan kasih sayang di antara sesama.

5. Bersyukur dan Mensyukuri Nikmat-Nikmat Tuhan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline