Lihat ke Halaman Asli

Dwi Marfuji

Runner, pingin hidup sehat dan syukur manfaat buat orang lain

Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Internasional 2015

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Tahukah anda, hampir seluruh negara di Asia tenggara memasukan Bahasa Indonesia sebagai salah satu pilihan bahasa yang dipelajari di sekolah?

Bahkan Australia, Cina yang bukan didaerah asia tenggara pun tak mau kalah. Belum lama saya bertemu dengan belasan mahasiswa Cina yang belajar di UNY (Universitas Negeri Yogyakarta). Mereka merupakan mahasiswa  jurusan literacy bahasa Indonesia yang berasal dari satu universitas di Cina sana.

Sebenarnya diCina bahasa asing tidak begitu banyak dipelajari. Bahkan termasuk bahasa inggris. Sehingga mahasiswa2 cina tersebut terkadang saling berdiskusi ketika menjawab pertanyaan.

Bahasa indonesia yang  selama ini mereka pelajari disana masih belum begitu ampuh untuk digunakan berdialog, saya rasa dengan dikirimnya mereka keindonesia maka mereka akan lebih mampu mengembangkan kemampuan mereka berbahasa indonesia. Saya juga sering berfikir andai saja universitas2 di negara kita, terlebih di almamater saya memiliki program pengiriman belajar sepertihalnya di Cina.

Kembali pada bahasa indonesia menjadi bahasa internasional. Dengan terjadinya imigrasi dan banyaknya tenaga profesional maupun sektor jasa yang keluar negeri itu memberikan kesempatan bahasa kita menyebar. Bayangkan di Amerika serikat saja jumlah WNI yang disana jika dikumpulkan bisa untuk membentuk satu kabupaten. Tidak Percaya? silakan buka digoogle dan data kedutaan. Belum yang di Hongkong, Arabsaudi, Taiwan, Turki, Jerman, Inggris, Prancis, Mesir dan banyak lagi lainnya.

Dulu Indonesia pernah menjadi kawasan yang menjadi perhatian dunia. Hal itu terjadi ketika rempah-rempah hanya ditemukan di Indonesia. Padahal orang-orang Eropa, timur tengah dan lainya menyukai itu. Selain untuk menghangatkan tubuh, ternyata konon katanya daging yang biasa mereka makan hanya bisa bertahan sebentar saja kecuali mereka menambahinya dengan getah dan cengkeh, kalau tidak maka daging tersebut akan segera membusuk. Hal ini mungkin akan saya tulis dilain waktu mengingat ini akan sangat menarik dan banyak space yang dibutuhkan. Mari kita lanjut bahasan kita.

Nah, Orang-orang yang menginjakan kaki di negeri ini untuk masuk pun sebagian perlu mempelajari bahasa lokal dan bahasa indonesia untuk menjalin komunikasi. Walaupun pernah suatu ketika mereka memaksakan bahasa-bahasa yang mereka miliki pada pribumi namun tidak sepertikebanyakan bangsa lain, Indonesia tetap menggunakan bahasa indonesia sendiri sebagai bahasa nasional setelah merdeka, bukan bahasa lain,-bahasa dari penjajah.

Mungkin cukup ini dulu, saya yakin seyakin-yakinnya kelak Indonesia akan maju, rakyatnya sejahtera, bahasanya akan dipelajari dibelahan bumi manapun. Dan sejarah mengatakan siklus 7abad akan ada suatu pemerintahan yang kuat yang akan membawa bangsa ini menju masa keemasan, dari Sriwijaya Abad ke-7, Majapahit abad ke-14 dan kini abad 21. Mungkin belum kita sadari, tapi benar-benar saya ingin mengatakan, "inilah saatnya".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline