Lihat ke Halaman Asli

Dwi Lestari Wiyono

Pekerja di industri Food and Beverage yang menyukai dunia kepenulisan

Sepotong Kuas XVII

Diperbarui: 19 Juni 2024   11:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Dwi Lestari Wiyono 

Oleh : Dwi Lestari Wiyono

 

Ini benua biru `kan bukan benua Australia. Ini benua biru `kan bukan benua tempatmu dilahirkan. Ini benua biru, bukan benua di mana aku melihatmu untuk terakhir kalinya. Di mana ... di mana itu? Kota sucikah?

 

***

 

Reinkarnasi ke seratus aku bertemu dengannya di sebuah kota pada abad pertengahan. Reinkarnasi ke seribu, aku harap aku bertemu dengannya kembali sebelum dunia ini menghembuskan napas untuk terakhir kalinya. Aku bukan manusia. Aku bukan makhluk bumi. Aku Tuhan. Percayakah kau bila Tuhan juga memiliki kenangan? Percayakah kau bila aku Tuhan yang kau sembah pernah hidup dan terlahir sebagai manusia? Aku iblis hanya mencari secuil kenangan yang hilang pada negeri di mana mentari bersinar penuh. Aku iblis makhluk Tuhan yang mengaku Tuhan hanya mencari segenggam ingatan pada negeri di mana garis khatulistiwa masih berlabuh. Zamrud khatulistiwa - Indonesia.

 

Jika jarak adalah permasalahannya, lalu bagaimana dengan waktu. Bagaimana dengan waktu yang memiliki kuasa penuh akan dunia. Waktu kini berbeda. Waktu kini tidaklah sama. Aku pun sang iblis tak berdaya akan adanya waktu. Apa kau tahu bila waktu, sang waktu adalah Tuhan sepertiku. Ia adalah perwujudan kasatria sejati yang telah menyelesaikan tugasnya di bumi. Aku mengenalnya. Itulah mengapa aku bisa sedikit bernego dengan sang waktu karena aku pernah mengenalnya. 

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline