Lihat ke Halaman Asli

Dwi Lestari Wiyono

Pekerja di industri Food and Beverage yang menyukai dunia kepenulisan

Panglima Perang Nibiru, Tangisan Sendu Jenderal Bintang

Diperbarui: 1 Juni 2024   05:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Dwi Lestari Wiyono 

Oleh : Dwi Lestari Wiyono

Seribu tahun dalam masa tunggu
Seribu tahun dalam masa jeda
Altar ini menjadi saksi akan penantian panjangku
Liberty takkan bernyanyi apabila paman Sam tak memberinya ijin.
 
Pendeta lama menyentuhku dari bilik doa,
Suram ... kelam
Penebusan dosa sudah lama usang sayang
Rengkuh hidupmu dengan sebuah senyuman
Senyuman ...?
 
Galaksi bermetafora mengecup lirih seorang ibu yang tengah tertunduk,
Ibu ... aku kembali
Jenderal bintang menatap langit seraya berujar,  
Bintang ... cahaya.
 
Prajurit ...! Apa yang kau lakukan! Apa yang kau lakukan! Kembali prajurit ... lekas kembali!
Cahaya menutup tirai duka dalam sebuah doa fragme tertutup,
Ibu ... mereka mengkhianatiku
Mereka menusukku tanpa kusadari.
 
Mozart berdawai berceloteh riang tentang sebuah buku
Rosario memudar berganti cawan suci abad pertengahan
Penutupku tersingkap, Apa yang harus kulakukan Romo?
....
 
Prajurit ...!
 
(2017/2024)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline