Lihat ke Halaman Asli

Cagar Pangan

Diperbarui: 26 April 2021   19:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

“Cagar pangan” terletak di desa Cukil Kecamatan Tengaran. Cagar pangan menjadi tempat shelter kopi baru dari sunda hejo klasik beans gunung Puntang. Koperasi kopi yang didirikan oleh pak Eko Purnomo Widi . Resto ini menyuguhkan suasana yang asri sejuk dan menenangkan karena terletak di pedesaan. Di Cagar pangan ditunggu oleh kang megan dan teh imas yang dulu bekerja di klasik beans, dan ada juga mas Sulis dan mba Bero yang rumahnya tidak jauh dari Cagar pangan.

Yang menjadi keunikan di resto ini menyajikan makanan tradisional yang bahan-bahan makanannya organik dari hasil panen kebun sendiri. Di samping rumah terdapat kebun yang ditanami berbagai macam tanaman sayur dan bunga. 

Semua yang disajikan dari bahan yang segar, jika ingin makan disana kita harus reservasi dulu 1 hari sebelumnya. Kemudian terdapat juga minuman yang berasal dari bunga, ada teh bunga gemitir, teh bunga kancing,teh bunga kenikir, teh potronggolo, teh bunga telang dan masih banyak lagi. Tak disangka bunga cantik itu memiliki banyak manfaat tersendiri. 

Bunga yang dijadikan teh berasal dari kebun sendiri, bunga yang sudah dipetik lalu dikeringkan agar bisa bertahan lama. Selain itu di resto ini menyajikan nasi biru, dinamakan nasi biru karena pewarna biru yang berasal dari bunga telang. Bunga telang banyak ditanam di Cagar pangan, bunga yang sangat cantik yang dapat menjadi pewarna makanan alami dan memiliki manfaat yang luar biasa.

Cagar pangan mengajarkan kita tentang kita dapat memproduksi makanan sendiri dengan cara menanamnya, misalnya menanam sayur di samping rumah secara organik, karena saat ini banyak sekali petani yang tidak mengetahui batasan penggunaan pestisida yang berlebihan dapat merusak tanah dan merusak ekosistem. 

Kita sebagai manusia tidak boleh egois dengan alam, karena di alam tidak kita saja yang hidup ada hewan dan tumbuhan yang hidup berdampingan dengan kita. kita harus tetap hidup seimbang dengan alam, dan melestarikan alam. Alam akan memberikan manfaat bagi pemeliharanya.

-Saya bangga menjadi mahasiswa pertanian! Petani tak sesederhana cangkul. Lakukan hal-hal kecil dengan tulus

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline