Lihat ke Halaman Asli

Dilema Usia Kur-kur 'an

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usia Kur - kur 'an, dalam bahasa jawa mengacu pada usia 20 tahunan, pada usia tersebut seorang anak sudah memasuki tahap dewasa. Banyak tantangan yang menanti untuk di selesaikan dalam usia ini, mulai dari mencari pekerjaan yang layak sampai memasuki jenjang pernikahan.

bertepatan dengan hari raya kemaren, banyak sanak saudara yang berkumpul untuk menyambung silaturahmi, tentu saja dalam sebuah obrolan mereka yang sudah berumah tangga selalu mengajukan pertanyaan yang di tunjukan pada para lajang yang biasa berbunyi , " kapan nich nikah  " ... hahaha entah berapa kali saya mendengar pertanyaan seperti itu dan tentu saja ku jawab dengan santai, "kapan- kapan ya... :p "

di media sosial laen, saya juga bergabung dengan grub yang bahasnya seputar kawinnn muluk, sebenarnya bosen juga sech,.. tapi bisa di bawa seru juga, karena ada salah satu anggota grub yang bawa annya pengen nikah tapi gak tau mau nikah sama siapa / alias masih jomblohh,.. xixixi )

dunia ini memang unik, karena didunia ini hidup bermilyar- milyar manusia maka bermilyar cerita yang bisa diceritakan, dari pengamatan saya di dunia pertemanan selain ada yang ngebet banget pengen nikah tapi belum punya pasangan, ada juga yang sudah ada pasangannya dan belum pengen nikah, tapi ortunya pengen segera menikahkan anaknya , disini ada yang berani melangkah ada juga yang ragu - ragu. saya cukup salut dengan perjuangan kawan saya yang berani untuk melangkah untuk maju tapi kasian juga ngeliat temen yang masih ragu - ragu dalam melangkah, sampai2 di pihak ceweknya selalu meng update status galau ( aisshhh aq g mau ikut campur dech...), tapi  pasangan yang adem ayem juga banyak lho  :P

kalau penulis sendiri masuk pihak yang abu-abu alias pihak yang gak jelas, kadang pingin juga nikah muda tapi cenderungnya entar-entaran aja, banyak pertimbangan seperti yang ditulis dalam artikel sebelumnya.  saya sendiri  masih awam dalam dunia pernikahan/rumah tangga dan gak bisa berkomentar banyak. Tapi klo ditempatkan dalam posisi harus segera menikah, siapa takut :p

yang  menjadi pikiran saya adalah, setelah menikah, punya anak, punya kerjaan tetap, punya harta, anaknya udah besar2, terus mau ngapain lagi, maca ceh hidup cuman gitu2 aja, .. dari beberapa literatur  yang sempat ku baca hidup untuk berbagi, hidup untuk bermanfaat bagi orang lain, teorinya sih mudah namun sikap egois, gejolak muda yang se enaknya, menjadikan teori tak semudah yang di ucapkan. ya sudah jalani aja dulu

teringat kata-kata seorang yang bijak , " ketidakmungkinan hanya membutuhkan usaha dan waktu yang lebih lama" . setiap orang punya masalah tapi setiap masalah pasti ada jalan keluarnya,

tidak ada salahnya belajar dari pengalaman orang lain karena waktu hidup kita tidak akan cukup untuk membuktikan apa yang orang lain alami.

intinya saya tidak bermaksut menggurui, juga tak bermaksut sok tahu tapi cuman berbagi unek2 aja khususnya buat temen -temen di forum whatsapp yang bahasnya kawin muluk dan untunglah sekarang sudah tobat,bahas yang laen

xixixi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline