Lihat ke Halaman Asli

Yang Aku Suka Dari Autobiografi Henry Puyi

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

henry puyi atau aisin gioro puyi adalah kaisar terahir di china, pada masa terakhir di hidupnya beliau menulis sebuah auoto biografi yang sangat menarik sekali di baca. the last emperor judul buku tersebut. berkisah dari pengangkatan puyi sebagai kaisar qing di negri china , pembentukan negara boneka manchu sampai keruntuhannya . puyi yang seorang kaisar terbiasa hidup mewah dan di manja namun semua itu berubah pada saat akhir perang dunia ke 2, kerajaan manchuria bentukan jepang yang dipimpin puyi jatuh , punyi di tangkap pihak uni sovyet dan pada akhirnya di kembalikan kembali ke china. suatu hal yang paling menarik dan bisa diambil pelajarannya adalah tentang pembaharuan pemikiran, kala itu di china selalu melakukan pencegahan dari pada terlambat sama sekali, orang - orang dari suku minoritas di didik dan diberi fasilitas lebih karena apa?? karena mereka cenderung memberontak jika mendapatkan tekanan dari suku mayoritas, maka dari itu mereka di beri fasilitas lebih supaya tidak ada pemberontakan yang tentunya akan menimbulkan kerugian yang lebih parah. termasuk henry puyi yang berasal dari suku manchu. walaupun dia melakukan kesalahan besar pada saat perang sino - jepang dan perang dunia 2, namun dia tidak serta merta di eksekusi mati, henry puyi di beri indroktinisasi agar bebas dari paham - paham yang membahayakan. dalam autobiografinya saat di penjara henry punyi yang pernah menjadi kaisar ingin tetap diberlakukan sebagai kaisar titisan dewa dari langit, anak buahnya pun paham tentang hal tersebut. tahun demi tahun berlalu anak buah yang melayaninya akhirnya sadar bahwa puyi hanyalah orang biasa, lambat laun puyi merasakan hal yang sama dia dengan sukarela menyerahkan giok yang disembunyikannya yang sedianya akan digunakan sebagai bekal pelarian sebagai bukti kesadaraanya. sehingga mulai saat itu pula henri puyi melakukan tugasnya sebagai seorang tahanan tanpa banyak mengeluh. walaupun begitu karena terbiasa dilayani henry punyi melakukan sesuatu dengan lambat.saat  rekan - rekannya sudah  selesai mencuci pakaian dan mulai bermain tenis, puyi tetap mencucu pakaian, dan saat rekan - rekannya telah beristirahat , puyi masih belum selesai mencuci pakaian. pada suatu ketika puyi akhirnya bermain tenis juga, setelah lelah bermain dia di hampiri sipir penjara sipir penjara berkata," luar biasa sekali " puyi , " apakah permainan ku bagus" sipir penjara , " bukan itu" puyi, " lalu apa" sipir , " bukan karena permainanmu yang bagus tapi karena kamu telah menyelesaikan  tugas mu dan kamu mempunyai waktu untuk bermain tenis,  kamu terlihat bahagia, semakin cepat selesai kamu menyelesaikan tugas mu semakin cepat kamu beristirhat dan menikamati waktu mu" dari resensi ringkas tersebut penulis mengambil dua kesimpulan yang pertama kesadaran diri haruslah berasal dari sendiri dari nurani yang terdalam, mungkin tidak bisa satu atau dua hari namun jika sudah mendapatkannya jalan selanjutnya akan lebih mudah tanpa sebuah keluh kesah yang kedua kerja itu harus cepat, kebahagian sesorang memang tergatung dari cepat lambatnya kita kerja dari berbagai pengamatan yang dilakukan penulis, rata2 pengusaha yang suksek memiliki kinerja yang cepat, contohnya saja henry ford, dahlan iskan, jusuf kalla, dll telah banyak artikel yang membahas mereka dan rata2 memiliki kinerja cepat dalam mengambil keputusan dan action. sejarah memang telah tercipta , tapi ada suatu hukum yang berlaku universal yang bisa dipelajari dalam sebuah sejarah. semoga bermanfaat. dk sumber gambar : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/6b/Aisin-Gioro_Puyi_01.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline