Lihat ke Halaman Asli

Fakta Menarik Demokrasi dengan Ajaran Islam

Diperbarui: 4 Oktober 2023   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nah sebelumnya saya ingin membahas terlebih dahulu apa sih itu demokrasi tersendiri?
Pastinya banyak orang yang belum mengerti apa itu makna atau arti dari demokrasi itu sendiri, jadi demokrasi berdasarkan KBBI, demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya; pemerintahan rakyat. Kemudian, demokrasi juga diartikan KBBI sebagai gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara.
Setelah mengetahui apa itu pengertian demokrasi, maka di dalam demokrasi perlu adanya prinsip.

Nah, Menurut saya prinsip demokrasi agar mencapai kesejahteraan rakyat Indonesia melalui pemerintahan yang bertanggung jawab, perundang-undangan yang dipatuhi, dan partisipasi aktif dari seluruh warga negara dalam kehidupan bernegara.

Menurut saya prinsip prinsip demokrasi yaitu:
Menyelesaikan perselisihan dengan damai tanpa merugikan atau menguntungkan salah satu pihak
Menjamin terselenggaranya perubahan tatanan dalam demokrasi
Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur
Membatasi tindakan kekerasan
Mengakui serta menganggap wajar adanya sebuah perbedaan pendapat.
Menjamin tegaknya keadilan.

Sedangkan Menurut islam demokrasi ialah kedaulatan atau kekuasaan tertinggi bukan di tangan rakyat, tetapi di tangan syara'. Islam menetapkan bahwa syara' atau syariat yang bersumber dari Allah swt. merupakan aturan yang harus dijalankan oleh penguasa yang dipilih oleh rakyat. Syara'lah satu-satunya yang menentukan apa yang harus diterapkan, menetapkan baik-buruk, halal- haram, termasuk kriteria dan tata cara pemilihan penguasa di dalam  Al Qur'an sudah banyak hadits-hadits mengenai tentang demokrasi ini antara lain dari QS. Ali Imran: 159 dan al-Syura: 38 (yang berbicara tentang musyawarah); al-Maidah: 8; al-Syura: 15 (tentang keadilan); al-Hujurat: 13 (tentang persamaan); al-Nisa': 58 (tentang amanah); Ali Imran: 104 (tentang kebebasan mengkritik); al-Nisa': 59, 83 dan al-Syuro: 38 (tentang kebebasan berpendapat).

Nah, dari beberapa contoh ayat dan hadist di dalam Al-Quran ini menunjukkan bahwa demokrasi dalam islam itu harus mengikuti hadist dan Al-Quran sedangkan demokrasi menurut pancasila tersendiri lebih mengutamakakan asas musyawarah mufakat untuk kepentingan bersama seluruh rakyat yang bersumber pada kepribadian dan juga falsafah pancasila
Demokrasi islam harus mrmpunyai sistem sistem yang mempu memajukan demokrasi tersebut Karena itu, maka perlu dirumuskan sebuah sistem demokrasi yang sesuai dengan ajaran Islam. Yaitu di antaranya:
1. Demokrasi tersebut harus berada di bawah payung agama.
2. Rakyat diberi kebebasan untuk menyuarakan aspirasinya
3. Pengambilan keputusan senantiasa dilakukan dengan musyawarah.
4. Suara mayoritas tidaklah bersifat mutlak meskipun tetap menjadi pertimbangan utama dalam musyawarah 5.Musyawarah atau voting hanya berlaku pada persoalan ijtihadi; bukan pada persoalan yang sudah ditetapkan secara jelas oleh Alquran dan Sunah.
6. Produk hukum dan kebijakan yang diambil tidak boleh keluar dari nilai-nilai agama.
7. Hukum dan kebijakan tersebut harus dipatuhi oleh semua warga.
Dan juga selain sistem demokrasi islam,demokrasi islam juga harus mempunyai konsep islami yang akan terwujud dan harus melalui langkah langkah .dan langkah langkah yang harus dilakukan yaitu:
-- Seluruh warga atau sebagian besarnya harus diberi pemahaman yang benar tentang Islam sehingga aspirasi yang mereka sampaikan tidak keluar dari ajarannya.
-- Parlemen atau lembaga perwakilan rakyat harus diisi dan didominasi oleh orang-orang Islam yang memahami dan mengamalkan Islam secara baik. Maka dari itu kita sebagai warga negara harus pandai dalam mengikuti demokrasi entah itu demokrasi pancasila maupun demokrasi dalam ajaran islam.

Namun, menurut saya dari kedua demokrasi tersebut perlu adanya pemahaman lebih jauh apa itu demokrasi dalam pancasila maupun ajaran islam, agar tidak ada pemahaman yang salah terkadang menimbulkan permasalahan pemahaman konsep padahal keduanya tersebut berbeda

Saya melihat bahwa saat ini masih banyak warga negara yang menganggap bahwasannya demokrasi pancasila dengan demokrasi ajaran islam dinilai sama namun faktanya jelas berbeda

Dalam Demokrasi Menurut Islam biasanya adanya musyawarah (syara')  adalah kewajiban yang diwajibkan atas para penguasa juga rakyat Penguasa harus bermusyawarah dalam setiap perkara pemerintahan, administrasi, politik, dan pembuatan undang-undang. juga dalam setiap hal yang menyangkut kemasalahatan individual dan kemasalahatan umum. Rakyat harus memberikan pendapatnya kepada penguasa dengan pendapat yang mereka anggap baik dalam perkara-perkara di atas, baik penguasa tersebut meminta pendapat mereka ataupun tidak.

Maksud dari kewajiban musyawarah ini adalah membatasi sejauh mana keterikatan penguasa dengan musyawarah dan apa yang harus dilakukan bila keterikatan itu adalah keterikatan yang pasti yang masuk dalam ruang lingkup "wajib", atau tidak pasti yang masuk dalam ruang lingkup "sunnah".

State Islamic Kewajiban adalah suatu permasalahan yang perannya akan terasa setelah penguasa melakukan musyawarah dengan rakyatnya, para pakarnya, para mujtahidnya dan DPR didalamnya. Adapun ruang lingkup didalam pembahasannya adalah menentukan pendapat terbanyak peserta musyawarah.

University of Salt Dalam buku Farid Abdul Kholiq "Fikih Politik Islam", Ibnu Athiyah berkata: "Musyawarah termasuk salah satu kaidah-kaidah syariat dan ketetapan-ketetapan hukum. Pemimpin yang tidak bermusyawarah dengan ahli ilmu dan agama maka memberhentikannya adalah wajib
al-'Adalah
al-'adalah adalah keadilan, artinya dalam menegakkan hukum termasuk rekrutmen dalam berbagai jabatan pemerintahan harus dilakukan secara adil dan bijaksana. Tidak boleh kolusi dan nepotis. Arti pentingnya penegakan keadilan dalam sebuah pemerintahan ini ditegaskan oleh Allah SWT dalam beberapa ayat-Nya, antara lain dalam surat an-Nahl: 90:  "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang berbuat keji, kemungkaran dan permusuhan". (Lihat pula, QS. as-Syura:15; al-Maidah:8; An-Nisa':58 dst.). Ajaran tentang keharusan mutlak melaksanakan hukum dengan adil tanpa pandang bulu ini, banyak ditegaskan  dalam al-Qur'an, bahkan disebutkan sekali pun harus menimpa kedua orang tua sendiri dan karib kerabat. Nabi juga menegaskan, bahwa kehancuran bangsa-bangsa terdahulu ialah karena jika "orang kecil" melanggar pasti dihukum, sementara bila yang melanggar itu "orang besar" maka dibiarkan berlalu. Kemuliaan kamu di sisi Allah adalah ditentukan oleh kualitas takwanya"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline