Kecerdasan buatan adalah tentang pembuatan program yang bisa menyerupai dengan otak manusia dan dapat mengerjakan pekerjaan manusia serta dapat lebih baik dari apa yang dilakukan oleh manusia. Kecerdasan buatan sendiri ditemukan sekitar tahun 1950-an, dan penemuan kecerdasan buatan ini secara khusus untuk membuat permainan program catur yang dibuat oleh Dietrich Printz.
Kecerdasan buatan atau Artificial intelligence sendiri mampu melakukan dan hampir bisa menggantikan dengan kinerja manusia, seperti contohnya customer service, sudah banyak di zaman sekarang ini digantikan oleh bot, atau robot yang bisa membalas pesan sesuai dengan pesan yang diinginkan oleh user.
Zaman sekarang, kita tidak perlu menunggu lama untuk melihat terobosan berikutnya dalam kecerdasan buatan (artifical intelligence/AI) yang dapat memukau semua orang dengan kemampuan yang mungkin pada zaman dulu hanya ada dalam fiksi ilmiah.
Pada tahun 2022, sistem generatif AI yang mampu mengubah tulisan menjadi gambar yang realistis, seperti DALL-E 2 milik OpenAI, Google Imagen milik Google, dan Stable Diffusion milik StabilityAI, menggemparkan jagad internet. Ini membuat para penggunanya mampu menghasilkan gambar berkualitas tinggi dari deskripsi teks.
Tidak seperti terobosan-terobosan sebelumnya, alat-alat pengubah teks-ke-gambar (text-to-image) ini dengan cepat mampu menemukan jalan ke budaya arus utama (mainstream), menciptakan fenomena viral seperti fitur "Magic Avatar" di aplikasi Lensa AI yang dapat mengubah potret penggunanya menjadi ilustrasi unik dengan berbagai gaya.
Adapun Teknologi kecerdasan buatan (AI) memiliki pengaruh yang besar di era zaman milenial saat ini. Beberapa dampaknya antara lain:
Kemudahan dalam melakukan pekerjaan: Dengan adanya teknologi AI, banyak pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan mudah. Contohnya, di bidang pelayanan pelanggan, chatbot dapat membantu menjawab pertanyaan pelanggan secara otomatis, sehingga mempercepat respons dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan.
Peningkatan produktivitas: Dalam dunia bisnis, teknologi AI dapat membantu meningkatkan produktivitas dengan mempercepat proses dan memperbaiki efisiensi. Contohnya, AI dapat membantu melakukan analisis data yang kompleks dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan keuntungan.
Meningkatkan kualitas hidup: Teknologi AI dapat membantu meningkatkan kualitas hidup di berbagai bidang, seperti kesehatan, pendidikan, dan lingkungan. Contohnya, di bidang kesehatan, teknologi AI dapat membantu dalam diagnosis penyakit, mempercepat penemuan obat, dan meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan.
Meningkatkan kesenjangan sosial: Namun, teknologi AI juga dapat meningkatkan kesenjangan sosial jika tidak digunakan dengan bijak. Teknologi ini dapat menggantikan pekerjaan manusia dengan mesin, sehingga dapat mengurangi lapangan kerja bagi manusia yang tidak memiliki keterampilan yang relevan dengan teknologi AI.
Mengubah cara berinteraksi: Teknologi AI juga dapat mengubah cara berinteraksi di antara manusia. Contohnya, teknologi chatbot dapat membantu menjawab pertanyaan pelanggan secara otomatis, sehingga mengurangi interaksi manusia dengan manusia. Hal ini dapat mempengaruhi keterampilan sosial dan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain secara efektif.