Lihat ke Halaman Asli

Dwiki Apriani

An Amateur

Peringkat 1 Dunia Tunggal Putri Terhempas dari Japan Open 2019

Diperbarui: 26 Juli 2019   10:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tai Tzu Ying (Sumber: ivoox.id)

Tunggal putri asal Taipei yang saat ini menduduki peringkat satu dunia, Tai Tzu Ying, gagal melaju ke semifinal Daihatsu Yonex Japan Open 2019, setelah langkahnya dijegal pemain asal Kanada, Li Michelle.

Pertandingan sengit yang berdurasi sekitar kurang lebih satu jam tersebut akhirnya dimenangkan oleh Li Michelle dengan rubber set 21-15 15-21 22-20. 

Hasil ini menambah rentetan kekalahan Tai Tzu Ying yang sebelumnya juga gagal mencapai partai puncak di ajang Indonesia Open 2019, setelah dirinya dikalahkan oleh tunggal putri andalan Jepang, Akane Yamaguchi. 

Kekalahan ini merupakan hal yang cukup mengejutkan di gelaran Japan Open 2019 kali ini, karena Li Michelle sendiri merupakan pemain non-unggulan dalam turnamen ini.

Li Michelle sendiri di babak awal berhasil mengalahkan pemain Hong Kong, Cheung Ngan Yi dengan straight game 21-11 21-14. Di babak selanjutnya, Li berhasil menundukkan pemain asal Korea Selatan yang sebelumnya juga membuat kejutan setelah mengalahkan pemain unggulan lain asal Thailand, Ratchanok Intanon, yaitu Kim Ga Eun dengan skor 21-12 17-21 21-13. Hingga akhirnya hari ini, Li membuat kejutan dengan menumbangkan tunggal putri peringkat 1 dunia.

Di babak semifinal yang akan digelar esok hari, Li Michelle akan menghadapi pemenang antara Nozomi Okuhara dan Nitchaon Jindapol. Sedangkan Tai Tzu Ying sendiri harus angkat koper dari turnamen ini. Hal ini tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemain berperingkat 14 dunia tersebut.

Untuk tunggal putri Indonesia sendiri sudah gugur sejak di awal. Fitriani yang berhasil dipulangkan oleh Chen Yufei di babak pertama, dan Gregoria Mariska yang harus mengakui keunggulan Tai Tzu Ying di babak kedua. Kita tentunya berharap, tunggal putri Indonesia juga mampu membuat kejutan dan gebrakan dalam setiap turnamennya. 

Karena tidak dapat dipungkiri, sektor tunggal putri sendiri saat ini sudah mulai merata di setiap negara. Jika tidak bisa bersaing lebih jauh, tidak menutup kemungkinan tunggal putri kita akan tergerus dalam persaingan tunggal putri dunia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline