Lihat ke Halaman Asli

Dwiki Apriani

An Amateur

Ganda Putra Kembali Jadi Tumpuan Indonesia

Diperbarui: 21 Juli 2019   08:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan (Sumber: sport.bisnis.com)

Minggu, 21 Juli 2019, Blibli Indonesia Open 2019 akhirnya telah memasuki partai puncak. Dari 26 wakil yang dikirim oleh tuan rumah, hanya 2 yang berhasil merengkuh babak final. Yang tidak mengherankan lagi, 2 wakil di final sama-sama berasal dari sektor ganda putra. Hal ini juga memastikan Indonesia memboyong satu gelar juara di Indonesia Open 2019.

Kedua wakil Indonesia yang berhasil melaju ke final ialah Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. 

Pasangan Ahsan/Hendra yang pertama kali memastikan diri untuk melaju ke final setelah di semifinal berhasil memulangkan pasangan dari Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dengan 3 set 17-21 21-19 21-17. 

Kemenangan Ahsan/Hendra pun kemudian disusul oleh juniornya, Kevin/Marcus. Kevin/Marcus berhasil menumbangkan ganda putra Tiongkok yang juga merupakan unggulan ketiga dalam turnamen ini, Li Jun Hui/Liu Yu Chen dengan skor mudah, yaitu 21-9 21-13.

Atas kemenangan keduanya, akhirnya Indonesia mampu memastikan satu gelar juara setelah terjadinya All Indonesian Final di sektor ganda putra. Hal ini tentunya menjadi kabar yang menggembirakan, dan juga memprihatinkan bagi para pencinta bulutangkis di Indonesia. Sebagai tuan rumah, tentunya masyarakat berharap Indonesia mampu melangkah lebih jauh daripada hari ini. 

Namun nyatanya, selain sektor ganda putra, sektor lain Indonesia masih belum bisa konsisten dalam menampilkan performa apiknya. Tak heran, sektor ganda putra kembali menjadi tumpuan Indonesia untuk menyelamatkan muka Indonesia di gelaran Indonesia Open 2019 ini.

Di tunggal putra, sebenarnya kita sudah memiliki pemain yang cukup mumpuni dan meyakinkan. Adalah Jonathan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting. Berstatus sebagai unggulan ke-6 dan ke-7, keduanya ternyata belum mampu melangkah jauh.

Di sektor tunggal putri, tidak perlu dipertanyakan lagi. Masih banyak yang harus dibenahi. Dengan memulangkan Rionny Mainaky yang sebelumnya menjadi pelatih bagi tim Jepang dan menjadikannya sebagai pelatih kepala tunggal putri, diharapkan akan terjadi perubahan di sektor tunggal putri. Namun hingga hari ini, perubahan tersebut belum terlalu nampak.

Untuk sektor ganda putri, Indonesia masih memangku harapannya pada pasangan Greysia Polii/Apriani Rahayu yang saat ini ada di peringkat 5 dunia. Namun, pasangan ini terjungkal oleh pasangan ganda putri asal Korea Selatan, Kim So Yeong/Kong Hee Yong di putaran kedua Indonesia Open 2019. Sedangkan untuk wakil lain di ganda putri, belum juga mampu membuat kejutan yang berarti.

Sektor ganda campuran juga menjadi sektor yang perlu diperhatikan. Ganda campuran Indonesia masih terkesan "angin-anginan". Beberapa pasangan seperti Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti sering unggul bahkan mampu menginjakkan kaki di final beberapa turnamen, namun tak sedikit pula langkah mereka terhenti di babak awal. Hal ini menunjukkan bahwa belum ada sikap konsisten dari pemain-pemain tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline