Arti kata Tuk Mas secara harafiah berarti "mata air emas".Prasasti Tuk Mas adalah bukti peninggalan sejarah dari Kerajaan Mataram Kuno. Saat ditemukan, letak Prasasti Tuk Mas berada di sebelah barat Gunung Merapi, tepatnya di Dusun Dakawu, Desa Lebak, Kecamatan Grabag, Magelang, Jawa Tengah.
Pahatan isi prasasti ini ditulis menggunakan aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta. Adapun bentuk aksaranya diperkirakan lebih muda daripada aksara masa Raja Purnawarman dari Tarumanegara.
Oleh karena itu, diperkirakan bahwa Prasasti Tuk Mas berasal dari abad ke-6 atau abad ke-7. Tuk Mas ini dibangun tahap I tahun 1971 dengan 100 liter/detik, dan tahun 1980 dibangun tahap II dengan debit 110 liter/detik.
Batu alam berukuran cukup besar yang memuat aksara dan bahasa dari India tersebut berada di dekat sebuah mata air yang jernih. Mata air tersebut merupakan sumber air suci layaknya dari Sungai Gangga di India yang dipercaya oleh masyarakat dan pemuka agama Siva.
Kesucian mata air tersebut dikuatkan dengan keberadaan prasasti di dekatnya mata air yang keluar dari gunung dan menjadi sebuah sungai. Aliran sungai tersebut bermuara di alur Kali Elo dengan aliran airnya yang melewati wilayah Kota dan Kabupaten Magelang. Sumber air Tuk Mas, saat ini juga dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum Kota Magelang untuk melayani kebutuhan air bersih bagi masyarakat kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan tersebut.
Bagian aksara yang masih dapat dibaca antara lain menyebutkan adanya sebuah sungai yang mengalir bagaikan Sungai Gangga di India. Pada prasasti ini terdapat pula lukisan alat-alat, seperti trisula, kendi, kapak, sangkha, cakra, dan bunga tunjung.
Disamping tulisan, prasasti memuat gambar roda (cakra), teratai (padma), nyala api, denah bangunan dan gambar yang masih sulit untuk diidentifikasi. Gambar yang dapat diidentifikasi merujuk pada laksana (tanda khusus) yang digunakan para pemuka agama Siva (Penganut Hindu).
Isi narasi Prasasti Tuk Mas yaitu (itant) uucyamburuhnujt, kwacicchilwlukanirgateyam, kwacitprakrnn ubhatatoy, dan samprasrat m(edhya) kariwa gag. Yang artinya bermula dari teratai yang gemerlapan, dari sini memancarlah sumber air yang mensucikan, air memancar keluar dari sela-sela batu dan pasir; di tempat lain memancar pula air sejuk dan keramat seperti sungai Gangga.