Lihat ke Halaman Asli

Bagaimanapun Dibohongi Itu Menyakitkan

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Manusia, ya manusia itu tiada yang sempurna. Begitu yang selalu kita dengar. Bagaimana kalau kemudian  itu menjadi alasan untuk melakukan sebuah kebohongan. Yang jelas tanpa kita sadari kita sering melakukan kebohongan-kebohongan baik itu kebohongan kecil maupun kebohongan besar. Entah kepada orang lain, teman kita, sahabat kita, bahkan sampai ke orang orang yang sangat dekat dengan kita entah itu suami atau istri


Padahal sebetulnya dengan melakukan kebohongan tersebut berarti kita telah menorehkan luka dan sekaligus dosa kepada yang kita bohongi. Seperti halnya dalam teori kebohongan antar pribadi (interpersonal Deception Theory) dari David Buller dan Judee Burgoon. Yaitu bahwasannya seseorang terkadang melakukan kebohongan. Bohong merupakan manipulasi dari sebuah informasi. Seseorang yang akan berbohong memiliki strategi antara lain Falsification(pemalsuan),concealment(menyembunyikn kebenaran, dan Equivacation. Dalam teori ini bahwa apa yang disampaikan oleh pembohong terlihat berubah ubah, tidak konsisten dan pesannya tidak pasti. Apabila kita bohong sudah terlalu banyak, maka akan terjadi kebocoran / leakage, dan kebocoran ini akan tampak pada perilaku non verbal. Bahkan ada yang bilang sekalipun mulut kita diam terkadang mata kita mampu menyiratkan bahwa ada sesuatu yang kita tutupi.


Jadi sesungguhnya yang terbaik adalah melakukan kejujuran. Jujur jika diartikan secara baku adalah "mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran" Mungkin ada yang bertanya kapan dan bagaimana kita memulai kejujuran.yang namanya kejujuran itu adalah membuat ketenangan, sementara kebohongan itu akan menciptakan kegelisahan. Maka yang paling baik adalah tidak menunjuk orang lain, tetapi memulai kejujuran dari dalam diri sendiri secara mendalam. sehingga mampu menanamkan kejujuran dalam diri yang mumpuni, karena bagaimanapun dibohongo itu menyakitkan dan kita juga tidak mau disakiti. Maka mulailah dengan kejujuran dari dalam diri supaya tiada menyakiti ...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline