Lihat ke Halaman Asli

ijul

work work work

[Kreanova Pemanfaatan Pengendalian Hayati pada Tanaman Padi

Diperbarui: 30 November 2021   12:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Padi merupakan biji penghasil beras yang menjadi bahan pangan pokok Di Indonesia. Padi merupakan tanaman primer yang menunjang bahan pangan untuk masyarakat Indonesia, padi termasuk tanaman sejenis rumput-rumputan dengan nama ilmiah (Oryza Sativa. L). 

Padi sebagai komoditas tanaman pangan penghasil beras yang memegang peranan penting dalam kehidupan ekonomi Indonesia, beras sebagai makanan pokok sangat sulit digantikan oleh bahan pokok lainnya. Sehingga keberadaan beras menjadi prioritas utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan asupan karbohidrat.

Salah satu hambatan dalam budi daya tanaman padi ialah serangan hama dan penyakit yang dapat menyebabkan penurunan produktivitas dan produksi. 

Hama utama yang banyak terdapat pada pertanaman padi berasal dari kelompok arthropoda yaitu penggerek batang padi kuning (Scirpophaga incertulas), wereng batang cokelat (Nilaparvata lugens), wereng hijau (Nephotettix virescens), walang sangit (Leptocorisa oratorius), kepinding tanah (Scothinophora coarctata), lalat ganjur (Orseolia oryzae), hama putih palsu (Cnaphalocrocis medinalis), hama putih (Nympula depunctalis), kriket mol (Grylotalpha orientalis). 

Hama perlu dikendalikan bukan dibasmi untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertanian berkelanjutan. Berikut beberapa cara yang ditempuh dalam usaha peningkatan produksi padi antara lain:

1. Penggunaan sumber daya genetik untuk perbaikan ketahanan varietas tehadap hama dan penyakit

2. peningkatan peran musuh alami hama dan pernyakit sebagai agen pengendali hayati

3. pemanfaatan spesies tanaman yang potensial sebagai pestisida nabati yang efektif dan ramah lingkungan

Sebenarnya masih ada cara lain namun, beberapa opsi diatas dapat mengendalikan hama yang menyerang tanaman padi. Penanganan organisme pengganggu tanaman (OPT) yang menyerang tanaman padi perlu diperhatikan dalam upaya menjaga ekosistem lingkungan terutama di lahan budidaya. 

Dalam mengendalikan hama, petani Di Indonesia kebanyakan masih bertumpu pada insektisida sintetik, hal ini disebabkan karena penggunaan varietas yang tahan dan penggunaan musuh alami belum banyak diketahui secara luas. 

Pengendalian hama menggunakan insektisida sudah biasa dilakukan, tetapi kegagalan dalam mengendalikan hama masih sering terjadi. Penggunaan insektisida yang tanpa didasari dengan pengetahuan bio-ekologi hama dan teknik aplikasi yang benar mengakibatkan tidak tercapainya tujuan pengendalian, bahkan dapat menyebabkan terjadinya kasus resistensi terhadap hama. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline