Nasi merupakan makanan pokok yang dimakan masyarakat Indonesia. Nasi terbuat dari hasil panen komoditas padi yang nantinya diproduksi menjadi beras. Para petani berkompetisi dalam memproduksi hasil padi sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan hasil yang menguntungkan dalam mencukupi kebutuhan pangan, dan produksi padi yang berlimpah sangat diperlukan untuk mengurangi impor beras. Namun yang diambil dari komoditas padi hanya biji dari malai padi saja, sehingga masyarakat tidak terlalu melirik jerami dari panenan padi. Limbah jerami biasanya dimanfaatkan masyarakat untuk makanan ternak sapi jika sulit mendapatkan tumbuhan hijau.
Permasalahan pupuk hampir selalu muncul setiap tahun,masalah yang dialami ialah: ketersediaan pupuk di musim tanam yang terbatas, harga pupuk yang cenderung meningkat, dan beban subsidi pemerintah yang semakin meningkat. Beberapa upaya dan kebijakan untuk menanggulangi kebutuhan pupuk oleh pemerintah belum mencukupi. Budidaya padi sawah selama ini masih menitik beratkan pada peningkatan produktivitas dengan penggunaan pupuk kimia. Meskipun penggunaan pupuk kimia meningkatkan produktivitas, tetapi penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Penggunaan pupuk kimia secara intensif oleh petani selama beberapa dekade ini membuat petani tergantung pada pupuk kimia. Penggunaan pupuk kimia yang intensif dan belebihan dalam jangka panjang menyebabkan kesuburan tanah dan kandungan bahan organik tanah menurun.
Untuk merubah kebiasaan petani supaya memanfaatkan limbah jerami padi untuk kompos tidak gampang. Banyak petani di Indonesia yang masih membakar jerami sisa panen. Alasan petani membakar jerami padi karena lebih cepat dan murah untuk membersihkan sisa panen tersebut. Para petani juga memiliki karakter mengetahui bukti terlebih dahulu baru bersedia mengikuti. Limbah pertanian tersebut menjadi permasalahan pertanian padi sehingga jerami tersebut dibakar.
Kandungan unsur hara esensial yang terdapat dalam jerami padi sehingga akan meningkatkan ketersediaan unsur hara tanah bagi tanaman jika dimanfaatkan secara baik. Untuk membuat kompos jerami padi perlu menyiapkan bahan dan peralatan, terdiri dari jerami padi, dekomposer, ember, tali, bambu, plastik hitam dan parang/pisau. berikut langkah-langkahnya:
- Larutkan dekomposer sesuai dosis dalam 250 liter air, lalu aduk sampai tercampur rata.
- Buat tumpukan jerami padi secara berlapis dengan ukuran 1m3
- Setiap lapis disiram dengan larutan dekomposer 50 liter secara merata, dan begitu seterusnya.
- Padatkan setiap lapisan jerami dengan cara diinjak-injak.
- Setelah selesai tutup jerami dengan plastik hitam, kemudia diikat dengan tali.
- Jerami yang sudah ditutupi dan ditali, dibiarkan selama 2 - 4 minggu.
- Pengomposan dikatakan baik bila jerami mengalami tinggi tumpukan, tidak berbau menyengat, tidak kering, dan tekstur jerami mulai lunak
Manfaat jerami untuk kesuburan tanah sangat berguna bila tidak dibakar, berikut manfaatnya:
- Unsur hara yang terkandung dalam jerami bila dibakar akan hilang, karena unsur hara yang seharusnya bisa fitambahkan untuk meningkatkan kesuburan tanah terbuang dengan percuma.
- Pada batang dan daun padi yang bisa menyuburkan tanah secara fisika (jika membusuk akan menjadi humus, bahan organik atau C-organik).
- Jerami yang di benamkan ke lahan sawah akan bermanfaat untuk makanan mikroorganisme tanah.
- Jika jerami dibakar terus menerus tanpa pemanfaatan secara berkelanjutan maka produktivitas dari panen akan semakin menurun, karena kurangnya akan unsur hara di tanah.
- Dapat menekan biaya pupuk, karena jerami mengandung banyak pupuk organik yang bermanfaat untuk memperbaiki sifat fisik, biologi, kimia tanah bagi tanaman.
- Pembenaman jerami ke dalam lapisan solum tanah sawah akan mendorong kegiatan bakteri pengikat N.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H