Lihat ke Halaman Asli

PilPres 2014, Jangan Pilih Nomor 1

Diperbarui: 23 Juni 2015   21:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Belakangan ini hampir setiap orang (paling tidak begitu) membicarakan calon-calon Presiden dan Wakil Presidennya masing-masing. Adu argumen dengan data dan fakta seadanya diajukan demi menunjukkan keberpihakan dan keyakinan atas pilihannya. Meski kedua calon Presiden dan Wakil Presiden sudah memberikan visi dan misinya melalui KPU dan diteruskan kepada publik lewat media massa namun ternyata publik lebih senang membincangkan sisi hitam dan putih dari keduanya yang porsinya justru lebih besar (dibesar-besarkan tepatnya).

Tanggal 1 Juni 2014, merupakan bagian dari proses pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden 2014 dimana masing-masing telah mendapatkan nomor urut. Nomor urut ini menurut saya hanyalah sebagai identifikasi dan tidak signifikan mempengaruhi jumlah suara yang akan didapat oleh keduanya. Namun, mungkin bagi sebagian orang mendapatkan nomor urut yang lebih kecil akan lebih menguntungkan dibandingkan jika mendapatkan nomor urut yang lebih besar. Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Bulan Bintang dan Partai Golkar, Prabowo-Hatta 'berhasil' mendapatkan nomor urut satu yang langsung disambut meriah oleh para pengiringnya. Sedangkan pasangan lain, mendapatkan nomor urut 2 dan secara tak sengaja 'segera' mengampanyekannya.

Banyak yang bilang bahwa masyarakat Indonesia sudah cerdas dalam menyikapi banyak hal termasuk dalam hal 'melihat' nomor urut calon Presiden dan Wakil Presiden. Oleh karena itu saya menghimbau untuk lebih mempelajari visi dan misi dari masing-masing calon Presiden dan Wakil Presiden, terutama pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Bulan Bintang dan Partai Golkar, Prabowo-Hatta, yang dapat Anda unduh dari situs KPU pada tautan berikut: VISI MISI Prabowo – Hatta. Hal tersebutlah yang saya lakukan sehingga saya menentukan pilihan pada Prabowo-Hatta bukan nomor urutnya, nomor 1.

Jangan lagi mengangkat isu HAM, hewan piaran, pasangan hidup apalagi gaya pakaian untuk menilai calon Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo-Hatta, tapi pelajarilah visi dan misinya sehingga Anda tidak perlu memilih nomor 1 tapi memilih Prabowo-Hatta.

Selamat berdemokrasi!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline