Lihat ke Halaman Asli

Dwi Intan

mahasiswi uin jakarta, pendidikan bahasa dan sastra indonesia.

Cerita Pendek tentang Danarto Seorang Sastrawan Indonesia

Diperbarui: 30 Oktober 2023   06:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berpulangnya Sastrawan Danarto | Dewan Kesenian Jakarta (dkj.or.id)

Danarto adalah sastrawan indonesia yang lahir pada tanggal 27 juni 1940 dan ia wafat pada 10 April 2018, Ibu danarto bernama Siti Aminah dan Bapaknya bernama Jakio Harjodinomo, Pendidikan yang pernah di tempuh Danarto antara lain SD, Sragen (1954), SMP, Sragen (1959), SMA, Solo (1958) bagian sastra tidak lama kemudian  ia pindah ke Akademi Seni Rupa Indonesia, Yogyakarta (ASRI) (1958-1961).

Danarto juga pernah mengikuti lomba Internasional Writing Program di Iowa, Amerika Serikat, pada tahun (1976). Ia pernah menjadi dosen Institut Kesenian Jakarta selama 11 tahun yakni pada tahun (1973-1984), ia pun pernah menjadi wartawan majalah Zaman, selama 6 tahun (1979-1985), Karyawan media komunikasi, Taman Ismail Marzuki (1968-1974), dan ia pun juga pernah menjadi tukang poster saat Taman Ismail Marzuki didirikan pada tahun (1968) sampai 1975.

Pada tahun 1958 Danarto menulis di majalah pertama kali dengan judul Si Kuncung ia menulis pada saat masih duduk di bangku SMP.  Banyak nya karya karya ia, tetapi Danarto di kenal publik sastra Indonesia ketika menulis cerpen yang berjudul
 

"Kei" Cerpen tersebut adalah salah satu karyanya yang paling terkenal. "Kei" menceritakan kisah seorang anak laki-laki yang menjalani petualangan di pulau Kei, Maluku, dan banyak dianggap sebagai salah satu karya penting dalam sastra Indonesia dan di muat di majalah Horison pada tahun 1968 dan ia mendapat penghargaan majalah terbaik Horison pada tahun 1968 sebagai penulis, dan pada tahun (1959-1964) ia pernah bergabung dengan sanggar bambu melaksanakan sebagai pameran lukisan, seni rupa, teater, musik,, dan seni tari.

Danarto juga seorang penata pentas pagelaran teater bengkel teater Rendra, Teater Kecil Arifin C, Noer, pementasan-pementasan Ikranegara, dan pagelaran tari Sardono W. Kusumo.

Bersama Sardono, Danarto sempat di keliling Eropa dengan pagelaran tari "Dongeng Dari Dirah" dalam rangka Festival Fantastique pada tahun (1974).
Ia juga pernah menulis  naskah drama dan pernah membantu tata artistik film, antara lain Mutia dalam Lumpur pada tahun (1972) dan Suci Sang Primadona pada tahun (1977). Kumpulan cerpennya, Godlob tahun (1975) Sudah di terjemahan kan ke dalam bahasa Inggris dengan judul Abracadabra oleh Hary Aveling, Pengamat Sastra Indonesia dari Australia.

Beberapa cerpen Danarto diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis dan Belanda. Beberapa kumpulan cerpen yang lain, Adam Ma'rifat, memenagkan Hadiah Sastra tahun (1982)  Dewan Kesenian Jakarta, dan Hadiah Buku Utama 1982.

Berapa karya donarto: 1. "Malam Jahanam" (1970): Kumpulan puisi pertamanya yang menjadi cikal bakal karya-karya selanjutnya.
2. "Bayang-Bayang" (1972): Novel pertamanya yang menggambarkan kehidupan masyarakat perkotaan.
3. "Bulan Tak Bermadu" (1982): Kumpulan puisi yang mencerminkan perasaan kekecewaan terhadap situasi politik dan sosial di Indonesia.
4. "Sewindu-sewindu Lalu" (1995): Kumpulan puisi yang menggambarkan perjalanan hidupnya dan perasaannya terhadap perubahan zaman.
5. "Derita Bangsa Cukup Segini" (1996): Kumpulan puisi yang mengkritik kondisi sosial dan politik di Indonesia. dan masih banyak lagi yang lainnya. Karya-karya danarto sering kali mencerminkan seperti tentang kehidupan, Cinta, Politik, dan Perubahan Zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline