Lihat ke Halaman Asli

Dwi Indriyani

Mahasiswa

Upaya Menumbuhkan Minat Berwirausaha Di Kalangan Mahasiswa Dalam Perspektif Ekonomi Islam

Diperbarui: 13 Januari 2025   10:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

          Salah satu masalah pokok yang dihadapi oleh negara Indonesia adalah masalah pengangguran. Tingginya angka pengangguran di Indonesia, terutama di kalangan lulusan pendidikan menengah, menunjukkan bahwa banyak generasi muda yang belum menemukan jalur karir yang sesuai dengan potensi dan keterampilan mereka. Masalah Pengangguran merupakan masalah serius, dimana diantaranya masih sulit untuk untuk diselesaikan. Program pemerintah dalam mengurangi pengangguran gagal secara signifikan. Pasalnya, Indonesia yang merupakan salah satu Negara dengan jumlah penduduk terbanyak tidak seimbang dengan lapangan kerja yang ada. Perusahaan semakin selektif dalam merekrut karyawan baru, sementara persaingan semakin ketat dan lapangan pekerjaan sangat terbatas.  

             Tingkat pengangguran di antaranya adalah lulusan perguruan tinggi, yang menjadi perhatian serius di Indonesia. Meskipun pendidikan tinggi seharusnya membuka peluang kerja yang lebih baik, kenyataannya banyak lulusan yang masih menghadapi kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi mereka. Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja, kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja. Selain itu lulusan Sumber Daya Manusia (SDM) biasanya senang mengisi lowongan kerja baik di instansi pemerintah maupun swasta daripada berusaha menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain. Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi sekaligus kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), menyatakan bahwa negara bisa disebut negara maju adalah memiliki jumlah pengusaha lebih dari 10 persen dari total penduduk. Pada saat ini jumlah pengusaha di Indonesia baru 3,6 persen. Sedangkan Amerika Serikat memiliki sekitar 14 persen pengusaha, Singapura 11 persen, Thailand dan Malaysia sudah 6-7 persen.

            Pada saat ini banyak mahasiswa yang lebih memilih mencari pekerjaan dibandingkan dengan menciptakan lapangan kerja sendiri dengan menjadi wirausaha. Hal ini tentunya menjadi perhatian serius, mengingat potensi besar yang dimiliki oleh generasi muda dalam menciptakan inovasi dan solusi bagi tantangan ekonomi yang ada. Dengan meningkatnya jumlah lulusan perguruan tinggi, persaingan di dunia kerja semakin ketat, sehingga banyak mahasiswa merasa tertekan untuk segera mendapatkan pekerjaan yang stabil dan terjamin. Salah satu faktor yang memengaruhi keputusan mahasiswa untuk tidak berwirausaha adalah ketidakpastian dan risiko yang melekat pada dunia usaha. Mahasiswa sering kali merasa lebih aman dengan menjadi karyawan di perusahaan, terutama di perusahaan besar atau multinasional yang menawarkan gaji tetap dan fasilitas lainnya.

            Oleh karena itu, upaya untuk menumbuhkan minat berwirausaha di kalangan generasi muda sangat penting sebagai salah satu solusi untuk mengurangi angka pengangguran. Di sisi lain, perspektif ekonomi Islam menawarkan pendekatan yang unik dalam mendorong kewirausahaan. Ekonomi Islam tidak hanya menekankan pada aspek keuntungan material, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai etika dan tanggung jawab sosial. Dalam hal ini, wirausaha tidak hanya dilihat sebagai cara untuk mencapai keberhasilan finansial, tetapi juga sebagai sarana untuk memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Pengertian Kewirausahaan

          Kewirausahaan adalah suatu proses yang melibatkan penciptaan sesuatu yang baru dengan pendekatan yang kreatif dan inovatif. Kewirausahaan juga dapat didefinisikan sebagai perilaku, seni, ilmu, sifat, ciri, dan watak seseorang. Kewirausahaan menurut beberapa para ahli, sebagai berikut :

1. Menurut Joseph Schumpeter, kewirausahaan adalah proses inovasi yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk menciptakan produk baru atau metode produksi baru. Inovasi ini tidak hanya terbatas pada produk, tetapi juga mencakup cara baru dalam manajemen dan pemasaran.

2. Peter Drucker mendefinisikan kewirausahaan sebagai tindakan yang berfokus pada penciptaan nilai melalui pengelolaan sumber daya yang ada dengan cara yang efisien dan efektif. Ia menekankan pentingnya perencanaan dan pengorganisasian dalam mencapai tujuan bisnis.

3. Kewirausahaan menurut Suryana merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dengan memanfaatkan peluang yang ada, serta memiliki sikap mental positif untuk menghadapi tantangan dan risiko. Kewirausahaan juga berkaitan dengan kemampuan untuk beradaptasi dan berinovasi dalam lingkungan yang berubah.

4. Robert Hisrich menjelaskan bahwa kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang baru dan bernilai dengan menginvestasikan waktu dan usaha serta mengambil risiko finansial, sosial, dan emosional. Proses ini melibatkan identifikasi peluang dan pengembangan ide menjadi bisnis yang berkelanjutan.

          Kewirausahaan tidak hanya berkaitan dengan aspek finansial, tetapi juga inovasi, kreativitas, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar. Ini juga dianggap sebagai proses menciptakan sesuatu yang baru dengan nilai, menggunakan waktu dan usaha yang diperlukan, menanggung resiko secara finansial, fisik, dan sosial, menerima imbalan finansial, kepuasan, dan kebebasan pribadi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline